Selasa, 17 Desember 2013

Batang Tidak Masuk Destinasi Wisata Jateng


Batang, hariandialog.com/Dialog – Kali ini Kabupaten Batang Jawa Tengah, tidak termasuk dalam peta tujuan wisata unggulan Jawa Tengah. Sedangkan tujuan wisata Jawa Tengah yang menjadi prioritas pengembangan adalah Borobudur, Prambanan, Candi Gedongsongo, Karimunjawa, Dieng, Borobudur, Pekalongan, dan Owabong di Purbalingga.
Tidak masuknya dalam peta destinasi utama bukan berarti tidak punya potensi wisata. Sebagai contoh, selama kurun waktu 2008–2011, terdapat lima destinasi wisata yang paling diminati wisatwan di Kabupaten Batang seperti THR (Taman Hiburan Rakyat) Kramat, Kolam Renang Bandar, Pantai Ujung Negoro, Pagilaran dan Pantai Sigandu. Jumlah pengunjung di Pantai Sigandu mencapai 286.310 orang, Pagilaran 71.700, Pantai Ujung Negoro 37.246, Kolam Renang Bandar 17.729, dan THR Kramat 3.406 per tahun.
Selain lima daerah tersebut ada potensi lain yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata yaitu Situs Wonotunggal, Air Terjun Praten, Pantai Celong, Sangubanyu.
Selain destinasi wisata, Kabupaten Batang juga mempunyai daya tarik wisata lain berupa wisata kebudayaan. Yakni tradisi khas yang diselenggarakan setiap 35 hari sekali atau yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan “selapan dino yaitu berupa tradisi Kliwonan.
Sejauh ini, trend Pariwisata Kabupaten Batang masih didominasi oleh kunjungan ke destinasi utama yaitu Pantai Sigandu yang mencapai 286.310 pengunjung pada tahun lalu atau rata-rata ada sekitar 5.500 orang pengunjung setiap minggunya.

Berbagai event, acara, atau sejenisnya pun digelar sebagai tindak lanjut regulasi kepariwisataan UU Nomor 10 tahun 2009, PP Nomor 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025 dan Perda Prov Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jawa Tengah 2012-2027 yang akan mencoba memberikan gambaran seara luas tentang rencana pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Batang yang berkesinambungan. (kukuh).

399.889 Warga Belum Ber-e-KTP di Brebes


Brebes, hariandialog.com/Dialog – Berkisar 399.889 dari 1,4 juta warga hinga akhir bulan November kemarin tercatat belum melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronok (e-KTP) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Kebanyakan warga yang belum melakukan perekaman karena berada di luar kota juga ada yang menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke luar negeri dan sebagian sudah pindah alamat.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan petugas kecamatan di Kabupaten Brebes hingga saat ini secara aktif mendatangi warga yang belum melakukan perekaman.
Petugas melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang belum melakukan perekaman, ujar Drs Asmuni, Kepala Disdukcapil Brebes.
Namun hasilnya belum begitu memuaskan dan sebagian warga tidak mengindahkan imbauan pihak Disdukcapil dan petugas dari kecamatan karena kesadaran masyarakat untuk mengurus administrasi kependudukan berupa perekaman e-KTP masih rendah.
Karena semuanya warga belum melakukan perekaman, maka akan berdampak langsung pada beberapa hal seperti sulitnya Lembaga Penyelenggara Pemilu memastikan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sebab e-KTP adalah Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang digunakan KPU untuk acuan penetapan DPT.
Apabila KPU kesulitan memastikan jumlah DPT, pada akhirnya publik akan menyalahkan penyelenggara dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai penyedia basis data DPT. Padahal, pihak kementerian sudah berusaha agar semua warga melakukan perekaman e-KTP melalui setiap kantor kecamatan terdekat.
Kesadaran ini yang belum dimiliki semua warga. Padahal perekaman e-KTP ini untuk kemudahan mereka sendiri,” lanjut Asmuni.

Terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Brebes, Muamar Riza Pahlevi menjelaskan, hingga Desember 2013 ini masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persoalan ribuan DPT invalid. Dikarenakan data awal yang diberikan oleh Disdukcapil ketika dikroscek banyak yang tidak sesuai karena sudah ada yang pindah, meninggal atau tidak memiliki kartu identitas yang baru. (look)

Wakil Bupati Brebes Pernah Dorong Mobil Dinas yang Mogok


Brebes, hariandialog.com/Dialog – Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah, membelanjakan Rp.1,5 miliar untuk membeli mobil mewah. Mobil tersebut diberikan kepada Wakil Bupati, Kepala Pengadilan Negeri dan Kepala Kejaksaan Negeri Brebes.
Duet bupati dan wakil bupati Idza-Narjo keduanya suka berfoya-foya. Seperti yang dikatakan Darwanto dari LSM Gebrak Brebes, pembelian mobil mewah (2 unit Nissan X-trail dan 1 unit Fortuner) tersebut sangat bertolak belakang dengan kondisi belum dicairkannya dana santunan kematian seniali Rp.1 juta kepada 1.069 warga Brebes.
Pengadaan mobil mewah bukan kebijakan yang tepat. Sebab tidak jelas manfaatnya dikarenakan saat ini Pemkab masih memiliki sejumlah kendaraan dinas yang bisa dipakai. “Pembelian mobil baru hanya menambah daftar mobil aset Pemda yang selama ini belum dikelola dengan baik,” lanjutnya.
Wakil Bupati Brebes, Narjo, menjelaskan pembelian mobil baru tersebut semata-mata karena alasan kebutuhan demi memperlancar kinerjanya sebagai pemimpin daerah. Sebab mobil yang lama kerap mogok ketika digunakan dalam kunjungan ke daerah. Narjo mengaku pernah mendorong mobil sampai lima kali ketika melakukan kunjungan ke Kecamatan Salem.
Mobil yang lama sudah tidak mampu digunakan bepergian ke tempat jauh, padahal setiap hari paling tidak harus mengunjungi 25 desa secara terpisah.
Pengadaan mobil baru bukanlah keinginan kami, tetapi mobil yang lama sudah tidak memungkinkan untuk dibawa muter-muter ke 25 desa yang berbeda setiap hari,” tandas Narjo.
Menurut Rumono dari LSM Gergaji, menyayangkan perilaku dan gaya hidup pejabat di Brebes, “Harusnya mencontoh perilaku Gubernur Jawa Tengah yang bersedia menggunakan mobil Avanza sebagai kendaraan dinas.”

Ketiga pejabat di atas, selama ini gemar bagi-bagi mobil dinas. Padahal mobil dinas tersebut bisa dikelola untuk mencukupi kebutuhan operasional jajaran Satuan Kerja Perangkat Desa (SKPD) maupun Idza-Narjo sendiri, ujar Rumono. (sisono)

6 Calon Kades Dilantik Bupati Pekalongan


Pekalongan, hariandialog.com/Dialog – Bupati Pekalongan, Jawa Tengah, Drs. H. Amat Antono, MSi. belum lama ini melantik 6 (enam) orang kepala desa periode 2013-2018 di pendopo kabupaten yaitu Priyoto Kepala Desa Sukoyoso (Kecamatan Kajen), Bambang Udiyono SPd Kepala Desa Sumublor (Kecamatan Sragi), Andirin Kepala Desa Sijambe dan Nakhrowi Kepala Desa Pecakaran (Kecamatan Wonokerto), Kaprawi Kepala Desa Menjangan dan Sarwono Kepala Desa Ketitanglor (Kecamatan Bojong).
Bambang Udiyono SPd, Kades Sumublor terpilih yang mewakili kelima Kades mengungkapkan dalam sambutan, “Kami sebagai tangan panjang bupati bertekad membangun Kabupaten Pekalongan sehingga menjadi Punjuling Atap Brojoling Akereb yang artinya menjadi Kabupaten Pekalongan yang lebih baik dari Kabupaten lain di Jawa Tengah ini.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Pekalongan Drs H Amat Antono Msi, Wakil Bupati Pekalongan Fadia Arafiq SE, Staf Ahli, kepala SKPD dan Muspika serta warga masyarakat dari keenam desa.
Antono mengajak semua pihak untuk dapat mewujudkan apa yang telah disampaikan oleh Bambang, seperti juga harapan masyarakat, yaitu membangun desanya masing-masing menjadi lebih baik.
Mari satukan langkah bahu membahu, saling mengingatkan, saling mengisi dan saling melengkapi demi mewujudkan desa kita yang semakin baik,” ujar Antono.
Orang nomor satu di Kabupaten Pekalongan ini juga berharap agar keenam Kades terpilih harus bisa menjadi teladan bagi masyarakat. Ditekankan agar Kades jangan pernah lelah melayani masyarakat, membangun desa dan jangan pernah berhenti belajar hal-hal baik.
Saya minta rajut kembali perbedaan dalam pilihan kemarin, karena hal yang wajar jika dalam pemilihan ada perbedaan, namun setelah dilantik semuanya harus kembali menjadi satu,” lanjutnya.

Terkait tahun 2013-2014 ini sebagai tahun politik, bupati tak henti mengingatkan agar para Kades tidak terjebak dan larut dalam suasana politik yang kian memanas, “Sebagai Aparat Pemerintah, kita harus cerdas menempatkan diri,” tandasnya. (kukuh)

Selasa, 10 Desember 2013

Pembayaran Paspor Via Mobile BNI




Pembayaran paspor di Kantor Imigrasi Pemalang, Jawa Tengah, melalui mobile Bank BNI sejak senin (9/12) kemarin. (foto: look/Dialog)


Pemalang, hariandialog.com/Dialog – Kepala Kantor Imigrasi Pemalang, Jawa Tengah, Ibnu Ismoyo melalui Kasubsi Komunikasi Keimigrasian, Barandaru W. menjelaskanmulai hari ini (9/12) Kantor Imigrasi Pemalang menerapkan sistem pembayaran paspor via BNI. Hal ini sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati antara Dirjend Imigrasi (2/8), Kemenkumham dengan PT. Bank Indonesia (Persero Tbk) tentang pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) keimigrasian melalui Bank Persepsi dalam hal ini yang ditunjuk adalah Bank BNI.
Proses pengajuan paspor dilakukan seperti biasa melalui sarana yang disediakandrop box atau sistem online. Pada saat pembayaran, pemohon melakukan pembayaran paspor di Bank BNI untuk mendapatkan voucher (tanda PNBP) kemudian ke Kantor Imigrasi dengan membawa voucher tersebut beserta persyaratan permohonan paspor yang telah ditentukan.
Daru menandaskansistim ini akan efektif sebab dapat mengurangi antrian saat pembayaran di Kantor Imigrasi Pemalang. Dan juga untuk memudahkan proses rekonsiliasi dan mendukung program pemerintah, dalam melakukan pembayaran PNBP secara online.
Pembayaran biaya PNBP keimigrasian via Bank BNI yakni menggunakan voucher ini sesuai dengan mekanisme yang telah dibicarakan pada rapat Koordinasi Imigrasi dengan BNI yang telah digelar sebelumnya.
Pengajuan permohonan pelayanan keimigrasian diajukan dengan dua cara, yakni dengan elektronik ataupun manual.
Kedepan, Kantor Imigrasi Pemalang akan lebih mempersiapkan langkah-langkah implementasi dan berkoordinasi dengan Bank Persepsi yang ditunjuk untuk penerapan segala kebijakan yang ada. Sehingga diharapkan bisa membantu dan lebih mempermudah para pemohon dalam hal pengajuan paspor maupun dokumen keimigrasian lainnya. (look)

3 Heli Mendarat Darurat di Brebes


Brebes, hariandialog.com/Dialog – Tiga heli mendarat secara darurat di Lapangan Desa Kebondalem, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kemarin (9/11) sempat membuat geger warga setempat, bahkan ratusan warga pun berdatangan menyerbu mendekati lokasi.
Pendaratan ini dilakukan karena cuaca buruk, sehingga tiga heli milik Penerbang TNI Angkatan Darat (Penerbad) ini mendarat darurat. Ketiga heli yang mengangkut 16 penumpang ini adalah; satu jenis BO 105 atau jenis heli serang dan dua jenis Bell 412 atau jenis heli angkut, mendarat sekitar pukul 13.00 WIB yang sedianya akan menuju ke Semarang, Jawa Tengah, terbang dari Markas Penerbad Pondok Cabae Jakarta pukul 09.00 WIB yang dijadwadkan paling lama perjalanan tiga jam.
Rencana, rombongan ini (3 heli) mau mengikuti pameran di Surabaya untuk memperingati Hari Juang Kartika TNI AD. Rencananya singgah dulu di Semarang bergabung dengan tim (15 heli) dari berbagai daerah di Indonesia, ujar teknisi Penerbad Sersan Mayor Muamin.
Namun di tengah perjalanan tiba-tiba dihadang oleh cuaca yang tidak mau kompromi. Cuaca yang buruk menhalangi pandangan ini terjadi antara Tegal hingga Pekalongan seperti yang dilaporkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yakni hujan deras disertai angin. “Keadaan seperti ini membahayakan bagi penerbangan akhirnya mendarat,” lanjut Muamin.
Akhirnya sekitar pukul 16.45 WIB cuara reda ketiga heli melanjutkan perjalanan ke Semarang.
Peristiwa ini pun menjadi tontonan gratis warga tidak peduli hujan menguyurnya. Tidak cuma ratusan warga, makin lama bertambah banyak pengunjung bahkan diperkirakan capai ribuan warga yang menyaksikan kejadian langka ini di Desa Kebondalem. Dan oleh warga dimanfaatkan untuk kenang-kenangan foto bersama pesawat tempur jenis heli ini.
Sesekali mereka mendekat sehingga menyulitkan para pilot dan mekanik yang siaga menjaga, “Tolong jangan disentuh dan jangan merokok di dekat heli. Bisa meledak,” ujar Suyatno mekanik heli. (look)

10 Desa ADD di Pemalang Tertunda


Pemalang, hariandialog.com/Dialog – Kisaran 10 desa dari 222 desa yang ada di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, saat ini belum bisa mencairkan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap II tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh karena desa tersebut belum menyusun SPJ penggunaan ADD tahap I, disampaikan oleh Bupati Pemalang H. Junaedi dalam Rakor kades dan Lurah yang disampikan oleh Wakil Bupati Mukti Agung Wibowo.
Sepuluh desa yang belum mencairkan ADD pada tahap II tersebut yakni; Desa Wanarejan Utara (Kecamatan Taman), Desa Gondang (Taman), Desa Banjaran (Taman), Desa Kedungbanjar (Taman), Desa Botekan (Kecamatan Ulujami), Desa Sukorejo (Ulujami), Desa Blendung (Ulujami), Desa Ketapang (Ulujami), Desa Limbangan (Ulujami) dan Desa Pesantrean (Ulujami).
Untuk kelancaran tersebut, Wakil Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo, meminta agar Kepala Bapermas KB untuk mencari formula khusus yang mengarah pada persyaratan pencairan ADD yang lebih longgar. Namun pertanggung jawaban dan penyusunan SPJ tetap harus dilakukan dan pengawasan pun harus lebih ditingkatkan.
Selain itu, dalam Rakor ditandaskan oleh Agung, banyak juga tanah desa yang beralih fungsi dipakai untuk gedung SD Inpres dan lain sebagainya namun sampai kini belum ada penggantinya.
Permasalahan lain, berdasarkan temuan inspektorat, banyak pungutan-pungutan desa yang belum dibuatkan payung dan dasar hukumnya, selain itu pengelolaannya juga belum transparan. Berbagai permasalahan telah dijabarkan termasuk di Kabupaten Pemalang hingga Desember ini kekosongan Sekdes masih ada 45 desa. BKD sendiri sudah mengisi kekosongan dengan dengan 17 tenaga PNS namun tetap mengganggu kinerja pemerintahan di tingkat desa. (kukuh) 

Selasa, 03 Desember 2013

PSHT Ranting Comal, Anjangsana ke Padepokan Madiun

Warga (Anggota) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Comal, Cabang Pemalang, Pusat Madiun, pengesahan tahun 2013 ini ber-anjangsana ke Padepokan PSHT Madiun. Rombongan dipandegani langsung oleh Kagmas Ali Sodikin, SPd.SD. (Tk.2) belum lama ini.

Kagem pra dulur-dulur ingkang karep gabung latihan PSHT Ranting Comal, Cabang Pemalang, tingkat yuswa dewasa, saged kontak kemawon dhumateng kangmas Ali Sodikin 085642554254, 087830598434. utawi Cp penulis Lukman 085328009755. Nuwun.








Di Pemalang Pilkades Serentak Lancar dan Aman


Pemalanghariandialog.com/Dialog   Secara serentak disebelas desa di wilayah Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, secara umum pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahap II tahun 2013 baru-baru ini berjalan lancar dan aman. 
Kondisi ini terlihat ketika Bupati Pemalang H. Junaedi, SH.MM. beserta Kapolres Pemalang, Kajari Pemalang, Kasdim Pemalang Asisten Pemerintahan Sekda Kab Pemalang, Inspektur Kabupaten Pemalang dan jajarannya melakukan pemantauan. Yang menjadi sample pemantauan Pilkades ada 4 (empat) desa yakni Desa Cibelok, Desa Pener, Desa Paguyangan, dan DesaTambakrejo.
Empat desa tinjauan dan pantauan pelaksanaan Pilkades, periode 2013-2019, tersebut berjalan lancar, bahkan pelaksanaan telah memenuhi quarum atau 2/3 dari jumlah pemilih tetap dalam pelaksanaan Pilkades. “Dari pantauan yang dilakukan di empat desa, secara umum hasil pantauan berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Drs. Rifqi Jaya MM. Plt. Kabag Humas Seta Kabupaten Pemalang.
Desa yang melaksanakan Pilkades adalah Desa Paguyangan Kecamatan Bantarbolang ada tiga calon Kades, Desa Kalisaleh Kecamatan Belik ada enam calon Kades, Desa Jurangmangu Kecamatan Pulosari ada dua calon Kades, Desa/Kecamatan Watukumpul ada tiga calon Kades, Desa Tambakrejo Kecamatan Pemalang ada empat calon Kades, Desa Pener Kecamatan Taman ada enam calon Kades, Desa Cibelok Kecamatan Taman ada empat calon Kades.
Desa Wonokromo Kecamatan Comal ada dua calon kades, Desa Cangak Kecamatan Bodeh ada dua calon Kades, Desa Pedagung Kecamatan Bantarbolang ada tiga calon Kades dan Desa Sumurkidang Kecamatan Bantarbolang ada tiga calon Kades. (sisono)

Lintasan KA di Sirangkang Minta Korban Lagi


Pemalanghariandialog.com/Dialog  Terjadi kecelakaan kereta api meninggal di tempat setelah terpental bersama kendaraannya sejauh 15 meter dan jatuh tersungkur ke sawah. Peristiwa ini terjadi pada lintasan terbuka tanpa skip di Desa Sirangkang RT.003 RW.001 Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Korban adalah Tarisno (50) alamat Dukuh Cokrah Wetan, Desa Sirangkang RT.006 RW.001 Kecamatan Petarukan, yang seorang diri mengendarai sepeda motor Vega R warna biru Nopol B 6073 UME dari arah selatan, tiba-tiba keseruduk kereta api Fajar Utama loko CC.201.136 pada pukul 10.30 WIB dari arah timur ke barat (Jakarta) yang dimasinisi oleh Mulyono dengan kondektur Agus SH.
Perlintasan double track tempat tersebut sering memakan korban tiap tahun, ujar Tio salah satu warga, dikarenakan tidak ada palang pintu pengaman atau penjagaan.
“Di tempat tersebut rawan kecelakaan, mudah-mudahan pihak-pihak yang terkait mau memperhatikan dan mempertimbangkan keselamatan warga yang lalu lalang tiap waktu menyebrang lintasan ganda tersebut,” lanjutnya
Korban yang kesehariannya sebagai penjual ikan pindang ini meninggal seketika dengan kondisi yang mengenaskan. (look)

Paspor Online di Imigrasi Pemalang Berjalan Lancar


Kantor Imigrasi Pemalang di Jln. Perintis Kemerdekaan No. 110 Beji, Taman, Pemalang, Jawa Tengah. (foto: Dialog/Kukuh)

Pemalanghariandialog.com/Dialog   Di Kantor Imigrasi Kelas II Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, kini sudah marak pembuatan paspor via online (internet). Sebenarnya sudah lama, telah disediakan fasilitas permohonan paspor secara online, ini adalah sebuah bentuk peningkatan pelayanan publik keimigrasian, sesuai Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009, khususnya Warga Negara Indonesia dalam permohonan paspor. 
Proses mudah, karena setiap alur pengisian akan mendapatkan panduan sistem secara jelas. Cukup mengakses permohonan Paspor RI online di www.imigrasi.go.id atau ke http://pemalang.imigrasi.go.id.
Semua persyaratan, fotokopinya diunggah (upload) dalam sistem ini, dan pemohon diberi kesempatan secara bebas memilih Kantor Imigrasi mana untuk diajukan serta merencanakan waktu kedatangannya di Kantor Imigrasi tempat tujuan memohon secara mandiri, disesuaikan dengan waktu hari kerja Kantor Imigrasi yakni untuk melakukan pembayaran PNBP Paspor RI, pengambilan foto dan sidik jari biometrik serta proses interview, ujar Ibnu Ismoyo, Kepala Kantor Imigrasi Kabupaten Pemalang.
Kini masyarakat tidak perlu mengantri berjam-jam dalam mengajukan permohonan paspor. Karena bisa dilakukan di rumah, kantor, tempat bekerja dan sebagainya sepanjang mempunyai fasilitas internet, serta bersifat 24 jam. Apabila belum memiliki fasilitas internet dapat juga ke Warung Internet (Warnet) terdekat.
Untuk publikasi pelayanan, diperkenalkan pula transparansi informasi publik sesuai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 yang telah dirintis oleh Kantor Imigrasi Pemalang melalui SMS Gateway via 08112622121 terkait permohonan paspor, yakni pemohon dapat mengecek sejauh mana proses permohonan paspor, cek persyaratan, biaya, serta kritik, saran dan lain-lain. (kukuh)

Pemalang. Tunggakan Raskin Tahun 2012 Capai 0%




Pemalanghariandialog.com/Dialog  Tunggakan beras untuk rakyat miskin (raskin) di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, untuk tahun lalu 2012 sudah capai nol persen. Capaian angka ini berkat usaha, kerjasama dari semua pihak terkait termasuk kepala desa yang memegang setoran keuangan raskin dari warga. Bahkan untuk Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Karanganyar adalah salah kabupaten yang tidak mengalami penurunan jatah raskin di tingkat nasional.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bulog GBB 604 Babadan Tegal, Gatot Hendro Waluyo melalui Korlap Raskin Kabupaten Pemalang, Trisno Susoyo senin (2/11) kemarin pada Dialog.
Untuk tahun ini 2013 disiapkan 1.651.530 kg beras untuk 222 desa di Wilayah Kabupaten Pemalang. “Desa yang terpending pengirimannya pada tahun 2013 ini adalah, diantaranya Desa Watukumpul Pemalang. Secara umum, pendistribusian raskin di Pemalang capai titik lancar dan aman. Titik pendingnya cuma 10% saja,” ujar Trisno.
Empat belas kecamatan yang ada di Kabupaten Pemalang dari 222 desa penerima raskin ada tiga kecamatan yang persentasenya akhir-akhir ini bisa dibilang bagus yakni Kecamatan Ulujami, Kecamatan Comal dan Kecamatan Ampelgading, lanjut Trisno.
Kami akan bekerja sama dengan pihak kecamatan, untuk minta data desa-desa mana yang akan mengadakan Pilkades. “Desa-desa tersebut yang menjadi prioritas kejaran kami, sebab yang memegang uang setoran raskin (pending) adalah kepala desa. Sedangkan usai Pilkades mereka sudah menjadi mantan Kades.”
Kendala secara umum tidak begitu berarti dalam penyaluran raskin. Sebab memakai sistem pending. Jadwal pendropingan tetap H+7. Bagi desa yang belum setor dana bulan sebelumnya, secara otomatis bulan berikutnya tidak dapat kiriman. Dan karena sistem pending ini, dalam satu bulan bisa ambil 2x karena bulan yang lalu belum sempat diambil. Jadi, angka tunggakan tidak akan terjadi. Kalau kepala desa tidak segera setor dana, maka yang dirugikan adalah warganya sendiri. 
“Sebenarnya, kalau pihak desa mau tertib dan sadar akan raskin ini, jika raskin datang segera saja bayar ke Bulog, ke depannya pendistribusian bisa dipastikan akan berjalan lancar,” tandas Trisno. (look)

Minggu, 01 Desember 2013

21.859 Wajib Pajak di Tegal Dikenai Denda


Tegalhariandialog.com/Dialog  Kisaran angka 21.859 Wajib Pajak (WP) di Tegal, Jawa Tengah yang belum melunasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) akan dikenai denda. Denda tersebut dihitung berdasar jatuh tempo pembayaran PBB pada 30 September bulan lalu.
Anang Ridiarto SH, Kepala UPT PBB DPPKAD Kota Tegal mengatakan, “Akan dikenakan denda 2% dari nilai PBB tiap bulan.” Data masuk yang sudah bayar PBB hingga Oktober kemarin 48.210 WP dari 70.069 WP se Kota Tegal. Data ini sesuai dengan data yang dilaporkan Bank Jateng selaku tempat pembayaran PBB.
Pembayaran PBB dari 48.210 WP adalah Rp. 9.492.264.047. Sementara target pendapatan untuk tahun ini sebesar Rp. 10.029.962.000. Jadi per Oktober sudah terealisasi 94,8%.
Target pendapatan sendiri masih kurang 5,2%, ujar Anang, Sedang WP yang belum melunasi PBB sebagian besar adalah perusahaan besar. Pengusaha besar sangat mendominasi. Mereka agak sulit untuk membayar PBB yang dimungkinkan uangnya untuk diputar kembali untuk usaha dahulu. Baru setelah mendekati jatuh tempo mereka akan membayar.
Kepatuhan membayar pajak sudah cukup bagus seperti capaian target pada tahun 2012 mencapai 100% bahkan per 30 September jatuh tempo realisasi pendapatan PBB sudah mencapai angka 94,13% atau Rp. 8.878.609.993.
“Kami akan menyiapkan petugas yang mendatangi satu persatu WP yang belum bayar PBB,” tandasnya.
Bagi WP yang membayar paling lambat 31 Agustus akan mendapat keuntungan mengikuti undian. Hadiah utama 4 unit sepeda motor dan puluhan hadiah elektronik, ditambahkan, dalam memaksimalkan pendapatan dari PBB akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat selain reward kepada WP tersebut. (sisono)

SMP Purnama Comal Perlu Perhatian


Gedung SMP Purnama Comal di Jalan Cemara Desa Sidorejo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. (foto: Dialog/kukuh)

Pemalanghariandialog.com/Dialog  SMP Purnama Comal yang beralamat di Jalan Cemara Desa Sidorejo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah saat ini butuh perhatian ekstra. Siswa-siswi yang ada saat ini berjumlah 57 anak terdiri dari kelas satu 10 anak, kelas dua 21 anak dan kelas tiga 26 anak.
Untuk kelulusan, tahun-tahun kemarin mencapai angka 100% akan tetapi yang menjadi kendala adalah cara perekrutan siswa didik baru.
“Barangkali persaingan sudah mulai ketat untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama negeri atau swasta,” ujar Ka TU, Burman kepada Dialog kemarin Selasa (26/11) siang, saat dikonfirmasi Kepala Sekolah Suparmin SPd. lagi tidak ada di tempat. Ke depan melihat situasi dan kondisi nanti ajalah, tandasnya.
Berbagai cara perekrutan sudah dijalani sesuai prosedur, untuk mengulang era keemasan SMP Purnama Comal seperti pada awal dekade pendirian, kayaknya belum bisa.
“Untuk keterangan lebih jelas dan detail, nanti konfirmasi saja ke Kepsek,” ujar Burman.
SMP Purnama Comal saat ini difasilitasi oleh komputer, menjahit, pramuka dan olahraga untuk sarana prasarana anak didik sebagai pelajaran ektrakurikuler, untuk peserta didik baru bebas uang gedung dan SOP/SPP. 
Awal kediriannya yang gedungnya saat itu masih menginduk pada SMP Negeri 1 Comal di Jalan Ahmad Yani Comal, pernah mengalami masa jaya. Saat ini, kondisi kuantitas siswa SMP Purnama Comal perlu uluran tangan dari pihak terkait. (kukuh)

SMP Negeri 3 Comal Santuni 99 Anak Yatim


Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Comal, Sejo Budi Raharjo (tengah), saat memberi santunan pada salah satu anak dari 99 anak yatim yang hadir. (foto: Dialog/look)

Pemalanghariandialog.com/Dialog  SMP Negeri 3 Comal yang beralamat di Jalan Pelita 2 Sarwodadi Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, menyantuni 99 anak yatim dalam rangka peringatan HUT yang ke-28 Jumat (22/11) kemarin malam.
Santunan disampaikan langsung, diawali oleh Ketua GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) Kabupaten Pemalang, Hj. Irna Setiawati, SE. yang juga sebagai istri Bupati Pemalang H. Junaedi, SH. MM. Dilanjutkan oleh Kepala Sekolah pertama tahun 1985 SMP Negeri 3 Comal, Suwarsih Sukarno dan diakhiri Kepala Sekolah sekarang Sejo Budi Raharjo, SPd. Dalam kesempatan itu dihadiri pula wakil Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo, ST. bersama ibu.
Sebagai acara puncak HUT SMP Negeri 3 Comal dihibur oleh sanggar seni wayang golek Asmoro Laras Ki Dalang Wahyudin dari Batang dengan cerita Sunan Kalijaga Diwisuda.
Jadikanlah tontonan ini menjadi tuntunan, yang baik kita serap dan terapkan dalam keseharian, ujar Mas Agung, biasa wakil bupati dipanggil. Ucapan selamat pun disampaikan Mas Agung dalam sambutan tersebut.
Hari sebelumnya telah diadakan lomba atau pertandingan antar kelas seperti sepeda hias (karnaval), K3, bola basket putri, futsal putra dan pentas seni kreasi siswa.
Serta lomba Mapel UN antar SD/MI se Kecamatan Comal diikuti 69 anak, sebagai juara adalah dari SD Negeri 01 Susukan nilai 53 disusul SD Negeri 02 Sarwodadi nilai 52, dan SD Negeri Gedeg 02 nilai 51, dari 60 soal yang siapkan oleh panitia lomba. Selain para juara mendapatkan bonus uang, seluruh peserta lomba Mapel UN diberi uang saku oleh panitia.
Lomba Mapel UN antar SD/MI ini bertujuan meningkatkan prestasi belajar untuk membangun bangsa yang berkarakter. Selain itu juga untuk mempersiapkan mental anak didik agar selalu siap menghadapi UN/UAS, yang selama ini menjadi momok oleh sebagian siswa.
PPDB tahun depan, rencana, bagi perta lomba Mapel UN tersebut akan diterima tanpa syarat di SMP Negeri 3 Comal, karena sudah teruji kemampuan prestasinya dan akan memperoleh bonus peralatan sekolah, ujar Kepala Sekolah melalui Wakil Kepsek M Sukahar.
Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas anak didik karena yang diterima sudah melalui penyaringan (lomba Mapel UN) jauh-jauh hari sebelumnya, lanjut Kahar. (look)

Pengusaha Kafe, PL dan PSK, Tolak Perda Miras


Batanghariandialog.com/Dialog  Paguyuban pedagang minuman keras, pengusaha kafe, Pemandu Lagu (PL) Karaoke dan Pekerja Seks Komersial (PSK) mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Batang, Jawa Tengah belum lama ini. Mereka protes adanya rancangan Perda Minuman Keras yang digodok DPRD saat itu.
Aksi massa yang dilaksanakan tanpa adanya tindakan anarki ini berbarengan dengan agenda pembahasan rapat Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang larangan memproduksi dan pengendalian peredaran, serta penggunaan minuman beralkohol.
Massa menyatakan menolak Raperda Miras, mengecam kinerja anggota dewan yang tidak berpihak kepada rakyat, juga mengecam Pemkab yang hanya memberi raskin yang tidak layak makan. Pemerintah tidak mengerti kondisi masyarakat Batang, khususnya yang berada di jalur pantura yang menggantungkan hidup dengan berjualan miras di warung-warung.
Subhan Maulana, koordinator aksi mengatakan, mestinya dalam penyusunan Raperda tidak hanya melibatkan ormas keagamaan saja, akan tetapi elemen masyarakat seperti pemilik kafe, sebagai pelaku usaha juga harus ada di dalamnya. Sebab pelaku usaha tersebut yang terkena langsung dampak dari Perda tersebut.
“Isi Raperda tidak mengakomodir aspirasi dari pengelola kafe. Seharusnya ada jenis miras  tertentu yang bisa ditolerir untuk dijual,” lanjut Subhan.
Ketua fraksi PDI Perjuangan M Zaenudin SH mengatakan, dari awal fraksinya menolak tegas Raperda Miras. Baik di luar atau di dalam forum Pansus selalu menolak Raperda. Sementara itu Ketua Panitia Raperda Miras dari fraksi PKB Suudi SAg menjabarkan bahwa Raperda dibahas Pansus yang diajukan, dari rapat paripurna sebelumnya. Akan tetapi Suudi berjanji akan membawa aspirasi massa ke rapat paripurna DPRD. (kukuh)

Boum Kliwonan Show



Boum Kliwonan Show. Kliwonan Show di obyek wisata pantai Pasir Kencana, di Desa Pantaisari, Kecamatan Panjangwetan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, atau sering disebut Pantai Boum Jumat Kliwon kali ini (22/11) dihibur oleh orkes dangdut Dragon Musik asal Pekalongan. Bersama artis hot, pengunjung pun diajak goyang asoy. Anak-anak pun tercengang menyaksikan goyang si Jelita artis dangdut pantura. (foto: Dialog/look)

Dapat Hadiah Sepeda Motor



Dapat Hadiah Sepeda Motor. Terpancar rasa haru dan bangga wajah Rochmatul Chasanah (32) guru SD yang beralamat Desa Sijambe RT.003 RT.001 Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, belum lama ini mendapat satu unit sepede motor matic on the road pada undian tasyakuran Kepala Desa Sijambe terpilih Andirin. Andirin adalah pengusaha muda Batik Joglo dan pemilik rumah produksi batik sutra Sijambe, dalam merayakan kemenangannya dengan cara bagi-bagi hadiah; 200 baju buah batik halus, 15 buah sepeda lipat, 1 buah VCD player, 1 buah televisi, 1 buah lemari es dan 1 buah sepeda motor matic. (foto: Dialog/look)