Jumat, 16 Mei 2014

Bupati Kesal Terhadap Kinerja SKPD

Pekalongan, Dialog – Amat Antono, Bupati Pekalongan, Jawa Tengah, akhir-akhir ini kesal terhadap kinerja birokrasi di Pekalongan. Bupati mengklaim sebagian besar pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bertindak lambat dan cenderung main di zona aman.

“Saya capek mengingatkan para pejabat, bahkan mereka menganggap bahwa bupati suka marah-marah karenanya,” ujar Antono, kemarin Sabtu (10/5).

Menurutnya, para SKPD rajin membuat disposisi berkas kenaikan pangkat, tapi setelah berkas ia setujui tak ada peran dengan jabatan yang mereka pegang. Sama sekali tidak ada gebrakan ataupun inovasi sehingga proses percepatan pembangunan di Kabupaten Pekalongan agak lambat.

“Mereka memilih berjalan pada zona aman tanpa melahirkan inovasi,” lanjut bupati. Lambannya kinerja seperti ini, menurutnya memperlambat penanganan berbagai permasalahan yang ada. Pejabat yang duduk di posisi strategis yang seharusnya bisa membagi bola tapi malah diam ditempat. Hal ini membuat banyak pejabat lainnya tidak melakukan fungsingnya dengan baik.

Jika demikian namanya tidak berbuat apa-apa,” tandasnya.

Namun, bupati meyakini, bahwa pejabat yang tidak berperan aktif dalam menjalankan tugasnya lambat laun akan tersingkir dengan sendirinya.


“Saya ingin pejabat bisa bekerja dengan optimal,” jelas Antono, karena hal itu juga bisa mendukung obsesi pemerintah. (look)

Batang Peringkat VII HIV Jateng

Batang, DialogKabupaten Batang, Jawa Tengah, kini menempati Peringkat VII tertinggi penderita HIV (AIDS) se Propinsi Jawa Tengah dan penderita tersebar di semua kecamatan. Data ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Batang.

Ada 225 kasus yang tersebar di setiap kecamatan dari Kecamatan Batang 54 orang, Kandeman 10, Tulis 16, Subah 20, Banyuputih 35, Gringsing 11, Limpung 9, Tersono 4, Pecalungan 15, Bawang 10, Reban 6, Blado 19, Bandar 31, Wonotunggal 9 dan Warungasem 6, ujar Mudhofir, Sekretaris Komisi Perlindungan Aids (KPA) Kabupaten Batang belum lama ini.

Penemuan Kasus HIV di Kabupaten Batang sampai dengan bulan Maret 2014 mencapai 291, dan kasus AIDS mencapai 83. Dari 374 penderita HIV/AIDS yang telah meninggal dunia sebanyak 56 orang.

“Salah satu sumber penularan adalah prostitusi, sebab daerah Batang berada di jalur Pantura Jateng merupakan daerah rawan adanya praktik prostitusi,” jelas Dhofir.

KPA Kabupaten Batang telah berusaha dalam penanggulangan di masing-masing kelompok kerja seperti di Pokja Pencegahan dan Penjangkauan telah membentuk tim edukasi, sosialisasi HIV/AIDS di lima kecamatan jalur Pantura yaitu Gringsing, Banyuputih, Subah, Tulis, Kandeman dan Batang,


Permasalahan ini tidak dapat diselesaikan oleh Pemerintah sendiri, perlu didukung peran serta berbagai pihak, baik lintas sektor, organisasi masyarakat, LSM, maupun dunia usaha. Maka peningkatan upaya kemitraan dan peran serta dalam penanggulangan HIV/AIDS perlu terus didorong, ditingkatkan dan dikembangkan, jelas Soetadi, Ketua KPA sekaligus Wakil Bupati Batang. (kukuh)

Ternak Itik Resahkan Warga Kauman Comal


Pemalang, DialogWarga Dukuh Prompong, Desa Kauman, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, merasa keberatan dengan adanya usaha ternak itik didekat pemukiman berjarak 10 meter milik Mustofa (50). Warga yang keberatan tersebut adalah wilayah RT.001/RW.003, RT.003/RW.003, RT.005/RW.002 dan RT.004/RW.003.

“Air sumur kami mulai tercemar, baunya tidak enak. Baru kali ini terjadi di desa kami sumur warga tercemar,” jelas warga saat menyampaikan aspirasi di balai desa. Dijelaskan pula bahwa warga sebenarnya tidak melarang siapapun jika membuka usaha asal tidak mengganggu lingkungan.

Kepala Desa Kauman Comal, Aziz Mukmin menjelaskan bahwa dirinya beserta perangkat sudah mengingatkan dan menyarankan agar pengeloaan ternak itik tersebut dikelola sesuai aturan yang berlaku termasuk perizinan dan pengolahan limbah.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Kehutanan, Ir Joni menjelaskan bahwa untuk untuk membuat suatu usaha peternakan khususnya itik, ada beberapa hal yang harus dilaksanakan oleh pengusaha, antara lain permohonan izin. Ditambahkan, bahwa pengusaha dengan jumlah ternak lebih dari 15.000 ekor dikategorikan sebagai perusahaan, harus mengajukan permohonan izin usaha. Termasuk izin gangguan (HO). Dan merupakan persyaratan teknis yang harus dipenuhi adalah pembuatan kandang harus berjarak minim radius 250 meter dari permukiman.

Dari pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat melaksanakan apa yang menjadi keputusan bersama sesuai ditawarkan oleh Camat Comal. Dalam surat kesepakatan Mustofa sebagai pemilik kandang dengan kapasitas 25.000 itik, diberi toleransi waktu 3 bulan sejak surat kesepakatan ditandatangani pemilik ternak dan perwakilan warga dengan saksi Kepala Desa Kauman dan Camat Comal.

Camat Comal, Slamet Suwito dalam kesempatan itu menawarkan solusi yang tidak memberatkan pemilik usaha dan juga warga yaitu, Mustofa diharuskan mengajukan perizinan terlebih dahulu. Selama dalam proses tersebut, Mustofa harus menghentikan usahanya termasuk pengembangan kandang dan menambah stok itik untuk penggemukan.

Mustofa diberi toleransi untuk menghabiskan itik yang sudah terlanjur dipelihara untuk dilanjut sampai panen dan terjual.  Setelah itu, jika melanjutkan usahanya harus sesuai dengan aturan yang ada,” tegas Suwito. (eva)


Sabtu, 10 Mei 2014

Perlu Perda AIDS di Pemalang

Pemalang, hariandialog.com/Dialog – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang, Jawa Tengah, mengajukan sebanyak tujuh Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) untuk dibahas dan ditetapkan menjadi Perda di DPRD. Penyerahan dilakukan oleh Wakil Bupati Mukti Agung Wibowo ST kepada Ketua DPRD Agus Sukoco belum lama ini.
Tujuh Raperda tersebut adalah Raperda tentang Penanggulangan HIV/AIDS. Kemudian Raperda tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perusahaan Daerah Aneka Usaha Kabupaten Pemalang.
Raperda tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Pihak Ketiga. Raperda tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa.
Juga Raperda tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Kerjasama Desa. Keenam, Raperda tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum. Dan Raperda tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.
Mas Agung panggilan akrab wakil Bupati mengatakan, penyebab Acquired Immuno Deficiency Syindrome (AIDS) adalah virus perusak sistim kekebalan tubuh manusia yang proses penularannya sulit dipantau, meningkat secara signifikan, tak mengenal wilayah, usia, status sosial dan jenis kelamin.
“Hal ini perlu penanggulangan terkoordinatif, sinergis dan berkesinambungan yang melibatkan semua pihak. Diharapkan setelah disahkannya perda ini akan menjadi pedoman penanggulangan AIDS yang sistematik dan komprehensif di Kabupaten Pemalang,” tandasnya. (look)

Tower Bermasalah di Kedemungan


Pemalang, hariandialog.com/Dialog – Puluhan Warga Dusun Kedemungan, Desa Loning, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, menuntut dibongkarnya Tower milik PT Retower Asia.
Hal ini disampaikan warga saat datang bersama DPC GMNI Pemalang ke gedung Dewan yang ditemui Pimpinan DPRD Kabupaten Pemalang, Agus Sukoco.
Imam Santoso selaku Kareteker DPC GMNI Pemalang mengatakan, bahwa warga berharap agar hukum bisa ditegakkan, yaitu dengan dibongkarnya Tower di Dusun Kedemungan Loning.
Pembangunan Tower di dusun Kedemungan tanpa ada sosialisasi sebelumnya kepada masyarakat yang akan kena dampak langsung. Disinyalir pembangunan tower tersebut tidak mengantongi izin resmi dari dinas terkait.
“Kami sudah mendapat keterangan dari KPPT Pemalang bahwa Tower tersebut tidak mengajukan izin, sehingga sudah jelas bahwa tower tersebut ilegal,” tandasnya.
Ditambah lagi, bahwa pembangunan tower memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai peraturan yang ada, sehingga terdapat unsur melawan hukum positif. 
“Intinya warga menolak adanya tower, karena tidak memiliki izin maka sepantasnya dibongkar,” lanjut Imam.
Ketua DPRD Kabupaten Pemalang, Agus Sukoco, menegaskan, rekomendasi kepada Komisi B untuk segera cek ke lapangan dan segera mengundang rapat dinas terkait untuk menindak segala bentuk pelanggaran perda. Dan pihak dari PT Retower Asia selaku pelaksana pembangunan tower itu, untuk diundang dimintai konfirmasi dalam membangun sarana penunjang telekomunikasi tersebut. (look)

Bupati: Pemalang Punya Cukup Daya Saing


Pemalang, hariandialog.com/Dialog – Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, menurun dari tahun sebelumnya. AKI selama tahun 2013 adalah 111 kasus per 100 ribu kelahiran hidup, sedangkan tahun sebelumnya yaitu 152 kasus per 100 ribu kelahiran hidup. Untuk Angka Kematian Bayi (AKB) berkurang menjadi 8,9 kasus per 1000 kelahiran hidup yang sebelumnya adalah 9,8 kasus per 1000 kelahiran hidup.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Bupati Pemalang, H Junaedi SH MM, dalam rapat paripurna DPRD Tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Pemalang belum lama ini.
“Pencapaian menuju Pemalang sehat cukup berhasil. Ini terbukti dari meningkatnya derajat kesehatan masyarakat,” ujar Bupati.
Rapat paripurna yang dihadiri semua Kepala SKPD dan Bagian di Lingkungan Pemkab ini, Junaedi juga menyampaikan selain kesehatan, pencapaian menuju Pemalang cerdas secara umum dapat dikatakan berhasil. Terbukti dengan meningkatnya upaya penciptaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas melalui peningkatan rata-rata lama sekolah yang mencapai delapan tahun.
Sarana dan prasarana sekolah juga meningkat ditandai dengan jumlah sekolah kondisi baik sebesar 65,21%, serta tercapainya APK SD/MI sebesar 119,68%, APK SMP/MTs sebesar 102,06% dan APM pada jenjang pendidikan SMP/MTs maupun SMA/MA masing-masing sebesar 94,06% dan 57,50%.
Dan pembangunan di Pemalang pada tahun 2013 dilaporkan mengalami peningkatan. Juga pencapaian menuju Pemalang yang berdaya saing dikatakan cukup berhasil, terbukti dengan meningkatnya infrastruktur dan tercapainya nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) sebesar Rp 380 miliar dari target sebesar Rp 135 miliar. 
“Hal ini karena ada investor yang menanamkan modal dengan mendirikan beberapa pabrik di Pemalang,” tandas Bupati. (look)

Tegal PBB Meningkat Rp 3 Miliar


Tegal, hariandialog.com/Dialog  – Tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menarget pendapatan dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar Rp 20 miliar. Target ini meningkat Rp 3 miliar dari tahun sebelumnya 2013. 
Plt Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Tegal, Dadang Darusman mengatakan bahwa target pajak tahun 2013 ini naik Rp 3 miliar dibandingkan tahun 2013 lalu.
“Kita berharap target tahun ini terpenuhi,” ujar Dadang belum lama ini.
Pemasukan dari sektor pajak tahun 2013 lalu belum memenuhi harapan. Baru terealisasi 69,1 persen dari potensi pajak Rp 22 miliar. Realisasi tertinggi Kecamatan Dukuhwaru sebesar 76 persen dan realisasi terendah kecamatan Jatinegara 50 persen. 
Hal ini PBB merupakan salah satu pendapatan yang diharapkan menjadi sumber pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah PAD). Guna memudahkan pembayaran pajak tahun ini disediakan pembayaran secara online di semua kecamatan. Yakni dengan memanfaatkan rumah Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten).
Tahun lalu hanya enam kecamatan yang bisa menerima pembayaran setoran PBB secara online. Maka tahun ini telah dibuka di 18 kecamatan. 
“Dengan harapan bisa memudahkan pelayanan,” tegas Dadang. (look)

Bank Jateng Brebes Bantu 41 Anak Gizi Buruk


Brebes, hariandialog.com/Dialog – Bank Jateng Brebes, Jawa Tengah, beri bantuan kepada 41 pasien anak penderita gizi buruk (zibur) yang diserahkan langsung Pimpinan Cabang Bank Rudatin Pamungkas, belum lama ini di bangsal anak kelas 1 RSUD Brebes.
“Merupakan bentuk kepedulian Bank Jateng Brebes pada penderita sakit yang tengah di rawat, terutama anak-anak yang mengalami gizi buruk,” kata Amung, panggilan akrab Rudatin Pamungkas, didampingi wakilnya Rini Anggraeni.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan HUT Bank Jateng ke-51 yang sebelumnya dilaksanakan donor darah sebanyak 150 orang yang turut serta. Selanjutnya mengunjungi Panti Jompo Wreda di Klampok Brebes dan memberikan bantuan berupa kasur.
dr Oo Suprana, Direkturr RSUD Brebes mengaku senang atas kunjungan yang dilakukan oleh Bank Jateng tersebut. Bantuan yang diberikan dapat membantu orang tua yang anaknya tengah dirawat di RSUD.
“Saya terimakasih kepada BPD Jateng yang peduli pada pasien di RSUD. Keluarganya merasa senang dan terbantu. Mudah-mudahan hal ini bisa rutin dilakukan setiap HUT Bank Jateng,” ujar Oo.
Hampir 60% pasien di RSUD merupakan peserta BPJS kelas 3, saat ini. Namun demikian, tidak sedikit pula yang memiliki fasilitas kesehatan kelas 2 dan 1, lanjutnya. (kukuh)

Pemkab Kuras Dana Rp 123,9 Miliar untuk Kesehatan


Pekalongan, hariandialog.com/Dialog – Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan menghabiskan dana Rp 123 Miliar lebih dalam pelaksanaan pembangunan urusan kesehatan. Realisasi dari Rp 123,9 Miliar tersebut seluruhnya dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen dan RSUD Kraton.
Dihabiskan untuk 18 program dan 53 kegiatan di RSUD Kajen serta RSUD Kraton, ujar Bupati Pekalongan, A. Antono, baru-baru ini. Menurutnya, Rp 123,9 Miliar merupakan 93,38 % dari total anggaran untuk pembangunan urusan kesehatan sejumlah, Rp 132,7 miliar.
Perkembangan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator utama, lanjut Bupati, termasuk Angka Kematian Bayi (AKB).  Jadi penggunaan dana besar capai angka Rp 132,7 miliar tersebut tidak sia-sia. Dan terbukti AKB di Kabupaten Pekalongan mengalami penurunan drastis.
Tahun sebelumnya, AKB sebesar 10,98 per 1.000 kelahiran hidup. Tapi sekarang, 9,92 per 1.000 kelahiran hidup, tambah Antono. 
Menurut Bupati, AKB di Kabupaten Pekalongan berada dibawah Provinsi Jawa Tengah. Sebab AKB Provinsi Jawa Tengah masih sebesar 10,75 per 1.000 kelahiran hidup.
”Habiskan dana besar tetapi mempunyai dampak positif. Sebab, dibanding dengan target nasional di Pekalongan lebih lebih baik dari target nasional. Untuk AKB tingkat nasional sangat tinggi yakni sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup.
Selain AKB terdapat pula Angka Kematian Ibu (AKI). Sebagai indikator untuk kesuksesan penggunaan anggaran pembangun urusan kesehatan. 
“AKI Kabupaten Pekalongan lebih baik dari AKI Provinsi Jawa Tengah,” tambah Antono.
Sebab AKI di Kabupaten Pekalongan cuma 9,92  per 1.000 kelahiran hidup sedang AKI Provinsi Jawa Tengah masih 118,62 per 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab terbesar kematian pada ibu adalah pre-eklamsi berat, eklamsi dan pendarahan. Selain itu, kata dia, banyak pula kematian ibu karena adanya penyakit yang sudah diderita.
Sebagian besar anggaran dalam pembangunan urusan kesehatan diprioritaskan untuk menurunkan AKI dan AKB. Salah satunya untuk pemenuhan tenaga ahli di bidang kebidanan dan kandungan. Ada juga untuk tenaga ahli dan penataan manajemen, jelas Antono. (look)

Ratusan Calhaj Urung Berangkat


Pekalongan, hariandialog.com/Dialog – Sebanyak 200 calon jamaah haji (calhaj) asal Kota Pekalongan, Jawa Tengah, tertunda keberangkatannya untuk tahun ini 2014, menyusul masih diberlakukannya kebijakan pemangkasan 20 persen dan digeser pemberangkatannya ke tahun 2015.
Staf Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag setempat, Athoillah Malik mengatakan, angka pemangkasan jamaah haji tahun ini bahkan mencapai total 40%, karena 20%-nya adalah calhaj yang batal berangkat tahun lalu yaitu sebanyak 56 orang dilimpahkan untuk berangkat pada tahun ini 2014.
Jumlah 469 calhaj yang sebelumnya dijadwalkan berangkat tahun ini, kini ditambah 56 calhaj yang tertunda keberangkatannya di tahun lalu 2013. Sehingga pemangkasan total 40% atau 200 orang, sehingga yang akan diberangkatkan pada tahun ini hanya 325 calhaj saja.
Pemangkasan jumlah calhaj tahun ini tidak menimbulkan gejolak, tambah Malik, sebab waktu keputusan pemangkasan dilakukan sebelum adanya pelunasan dan pembuatan paspor. Dan calhaj Kota Pekalongan sudah mengetahui adanya pemangkasan jauh-jauh hari. Sosialisasi oleh pihak terkait pun dilaksanakan. (kukuh)

Ketua PPS Berkuda Kawal Publikasi Pemilu Pileg


Pemalang, hariandialog.com/Dialog - Publikasi Pemilihan Umum (Pemilu) Pileg dan DPD di Desa Susukan, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, baru-baru ini (6/4) diadakan dengan pawai mobil keliling desa, pasukan berkuda dan konvoi motor.
Sosialisasi ini diselenggarakan agar masyarakat lebih mengenal dekat arti sebuah pesta demokrasi sehingga tercipta iklim sejuk serta situasi kondusif. Dan terbentuk pemilu damai di masyarakat, ujar Ketua PPS Desa Susukan Ali Sodikin SPd., yang berkuda ala Patih Gajah Mada dari Majapahit.
Dalam hal ini, diharapkan dalam pemilu grafik kehadiran pemilih bisa meningkat serta mengurangi angka golput pada hari Rabu 9 April 2014, lanjut Ali, ini murni ide warga Desa Susukan yang mencintai kedamaian. Tidak ada Juklak atau Juknis serta Bintek dari KPU atau Pemkab. Pendanaan kegiatan tersebut diperoleh dari swadaya masyarakat.
Acara ini diikuti oleh 70 anggota KPPS dari 10 TPS Desa yang ada dan puluhan warga berduyun-duyun dari enam dukuh yakni Dukuh Bantakan, Tunggul, Kabongan, Tegalan, Tengah dan Dukuh Kedawung.
Semoga dari 4.197 jiwa DPT Desa Susukan bisa hadir capai angka 100% untuk kali ini, tidak seperti pemilu-pemilu sebelumnya, kata Kepala Desa Irfanuddin di Balai Desa sebagai tempat start/finish pawai publikasi pemilu tersebut.
Panitia juga menyediakan puluhan bingkisan atau doorprize untuk diundi bagi peserta pawai. Sebagai penyemangat acara tersebut diramaikan dengan hiburan organd tunggal setempat dengan artis lokal yang tidak kalah merduanya dibanding group D’T3RONG. (look)

Mat Kentut Beraksi, Tarik Becak Mundur



Mat Kentut Beraksi. Aksi penarik becak dengan laju berbalik ini biasa dilakukan oleh Mat Kentut (47) akunya, asal Desa Banyu Urip, Kecamatan Pekalongan Selatan, Pekalongan Kota, Jawa Tengah, di seputar Bundaran Depan Gedung Museum Batik Pekalongan. Aksi ini menjadi perhatian pemakai jalan tersebut, karena Mat Kentut bapak dari empat orang anak tersebut lincah mengayuh becak arah berbalik. “Silahkan kalau mau coba, mas,” tawarnya pada Dialog. Mat Kentut bisa dijumpai hampir tiap sore di bundaran tersebut. Ia selain berprofesi sebagai penarik becak juga pekerja serabutan, apa saja okey asal halal, ujarnya. (Foto: look/Dialog)

MS Tarik Sumbangan Masjid


Tegal, hariandialog.com/Dialog – MS baru-baru ini menarik kembali sumbangan yang diberikan ke Masjid Darussalam Desa Kalikangkung, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Pengurus Masjid Darussalam yang juga anggota PPS Desa, terkejut, menyayangkan sikap MS sebagai pengelola panti asuhan yang sekaligus pendukung salah satu caleg di Dapil IV daerahnya. Diduga karena 10 anak panti asuhan tidak diperbolehkan mencoblos di TPS 5, akhirnya MS meminta kembali sumbangan yang diberikan ke masjid tersebut.
Dalam hal ini, sebelumnya Panwascam Pangkah menemukan ada 10 anak yang masih di bawah umur kedapatan hendak mencoblos pada Pileg 9 April lalu. Ini diketahui dari laporan saksi parpol di TPS 5 kepada PPL. Saat itu para saksi mencurigai ada 10 remaja yang membawa kartu undangan (form C6), diduga masih di bawah umur. Mereka dikoordinir oleh MS sebagai orang tua asuh.
Protes saksi ini membuat PPS dan Panwascam meminta keterangan kepada 10 remaja itu. Saat ditanya tanggal lahir dan dipadukan dengan data di KPPS, ternyata ada yang tidak valid. Bahkan ada yang belum cukup umur. 
”Kami tidak melarang mereka gunakan hak pilih. Namun saat itu karena para saksi curiga dan hasil klarifikasi tidak valid, kami minta mereka membawa data diri sebelum mencoblos.” ujar Ketua PPS Kalikangkung Hisyam yang juga pengurus masjid.
Sehari setelahnya pengurus masjid Darussalam didatangi dua orang menyatakan utusan MS untuk membatalkan sumbangan dua kubah masjid. Mendengar persoalan itu, jamaah masjid naik pitam. Rencananya warga setempat juga akan mengembalikan pasir yang sudah disumbangkan.
“Jamah masjid ini akan iuran kembali. Tidak hanya kubah, pasir yang sudah disumbangkan akan kami kembalikan,” kata Syarifudin jamaah masjid Darussalam.
Terpisah, Ketua Panwascam Suharto menjelaskan Panwas akan tetap memproses temuan terkait 10 remaja yang diduga akan menggunakan hak pilihnya di TPS 5. Saat ini Panwas sudah mengumpulkan data termasuk foto ke sepuluh remaja tersebut. 
“Yang kita takutkan adalah terjadi joki. Nama dalam DPT benar namun yang hendak menggunakan hak pilih adalah orang lain,” tandas Suharto. (look)

Merebak Kunci Jawaban UN


Pekalongan, hariandialog.com/Dialog – Kunci jawaban Ujian Nasional (UN) yang beredar adalah penipuan, ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dindikpora) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Agust Marhaendayana belum lama ini.
Agust menambahkan, bahwa kunci jawaban tidak mungkin keluar ke publik. Sebab dipegang oleh beberapa orang saja di Kemendikbud. Selain itu, kunci jawaban yang pernah beredar pada tahun sebelumnya juga tidak pernah ada yang benar.
“Baik sms atau fotocopy, dari dulu penipuan,” tandas Agust.
Menurutnya, ia kasihan terhadap siswa siswi yang sebelumnya menjadi korban penipuan tersebut. Ia optimistis bahwa para siswa peserta UN kali ini sudah tidak termakan isu kunci jawaban.
Tentunya para guru sudah memperingatkan siswanya agar tidak percaya pada kunci jawaban yang beredar, katanya, sehingga peserta UN tahun 2014 ini siswa akan berusaha sendiri dalam menjawab saol.
“Mau tidak mau harus menjawab sendiri, ” lanjutnya.
Perihal isu kunci jawaban sudah terantisipasi. Setiap soal UN yang akan diterima siswa berbeda-beda. Dalam satu ruangan tidak ada satu soal pun yang sama. Ada 20 paket soal berbeda di setiap ruangan dan di setiap ruang hanya ada 20 siswa.
Soal pengamana soal UN pihaknya menjamin aman karena pihak Kepolisian berperan serta menjaga ketat. Pengamanan tersebut sudah dimulai sejak pengambilan soal UN (12/4) di Dinas Pendidikan Jawa Tengah di Semarang dengan pengawalan ketat.
Ada 25 kardus untuk SMK, 26 kardus untuk SMA, Madrasah Aliyah ada 22 kardus, Paket C ada 10 kardus dan SMA Luar Biasa ada 1kardus. Dalam pembukaan kardus tetap dalam pengawasan Polisi. Pihak Independen juga ikut serta dalam pengawasan soal UN 2014 mulai dari Semarang sampai ke tiap-tip sekolah.
Terkait kesiapan proses UN, Agust sudah meminta Polresta Pekalongan untuk tidak melakukan razia atau penilangan terhadap siswa di jalan raya. Ia juga sudah menyurati pihak PLN Kota Pekalongan agar tidak melakukan pemadaman. (look)

Gunung Slamet Kembali Batuk-Batuk


Tegal, hariandialog.com/Dialog – Gunung Slamet, Jawa Tengah, kembali batuk-batuk dengan ditandai aktivitas memutahkan material dari puncak dalam tiga hari terakhir ini kembali meningkat. 
Selain itu juga kerap diiringi dengan gempa embusan dan suara bergemuruh terdengar dari radius 15 kilometer dari Puncak Slamet.
Letusan abu vulkanik jarang terjadi. Namun aktivitas mutahan material dan lahar lebih sering terjadi,” ujar Teguh, Tim SAR Daerah Jawa Tengah.
Mutahan material terlihat jelas di malam hari ketika puncak Slamet cerah. Dalam satu hari bisa 50 kali terjadi mutahan material vulkanik. Mutahan lahar ini juga disertai suara gemuruh, lanjut Teguh.
Hingga saat ini tim SAR masih disiagakan di beberapa pos di wilayah Pemalang, Tegal dan Brebes. Tiap pos ada 10 yang berjaga secara bergantian. 
Meski terjadi mutahan material dan suara gemuruh kembali meningkat, namun status Slamet masih pada level waspada,” tandasnya.
Dari Desa Cempaka, Kecamatan Buijawa, Tegal, meski desa ini berjarak cukup jauh dari puncak Slamet namun saat malam hari kerap mendengar suara gemuruh. 
Jika siang tidak terdengar namun saat malam hari saat suasana hening kerap terdengar suara gemuruh dari Gunung Slamet,” ujar masyarakat setempat(look)