Selasa, 04 Februari 2014

60 Potret Kritik Pelayanan Publik

Pekalongan, hariandialog.com/Dialog Enam puluh buah foto terpilih dipamerkan di lantai dasar Carrefour Pekalongan, Jawa Tengah, oleh Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Pekalongan bekerja sama dengan Yayasan Penguatan Partisipasi Inisiatif dan Kemitraan Masyarakat Indonesia (Yappika) Jakarta, Minggu (26/1) kemarin ditutup.
Foto yang merupakan potret pelayanan publik itu sebagian besar berisi kritik atas buramnya pelayanan publik di seluruh pelosok negeri ini.
Pameran foto yang dilaksanakan 23-26 Janurai 2014 ini yang didukung oleh The Asia Foundation telah dikemas dalam diskusi Potret Pelayanan Publik di Kota Pekalongan.
Pengurus Yappika, Yani mengatakan, Pekalongan dipilih menjadi tempat pameran foto dari 6 kota lain di Indonesia karena Pekalongan merupakan kota yang memiliki komitmen untuk meningkatkan pelayanan publiknya. Hal ini bisa dilihat dari adanya tempat perijinan terpadu, aturan standar pelayanan publik, dan mekanisme pelaporan pelayanan publik.
Pameran ini semoga bisa memicu masyarakat untuk turut serta melaporkan kritik terkait pelayanan publiknya,” lanjut Yani.
Sebanyak 60 foto yang dipamer tersebut adalah hasil dari lomba yang diselenggarakan sejak Oktober tahun lalu, merupakan foto terpilih dari 1.443 foto yang dikirim oleh 404 peserta dari seluruh Indonesia.
Pameran foto pelayanan publik ini digelar pertama kali di Pekalongan. Selanjutnya akan menyusul di daerah lain seperti Solo, Sinjai, Kupang, Malang, dan Lampung. Pameran visual dibidik dengan alasan media gambar lebih efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat.
Asisten I Slamet Hariyanto, mengungkapkan, Pemkot Pekalongan sudah berkomitmen dalam menyediakan layanan publik dan pelaporan pelayanan publik untuk masyarakat. Dengan terbentuknya KPID, masyarakat bisa melaporkan bentuk-bentuk penyimpangan pelayanan publik yang terjadi di pelayanan publik. (look)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar