Minggu, 23 Maret 2014

Gembili Andil Besar dalam Indonesia Merdeka (Khaul Wali Gendhon)



KH Nurzain Ismail HS pada Acara Khoul Wali Gendhon (Muhammad Ashral) ke-54 di Dukuh Kauman Selatan, Desa/Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. (foto: Dialog/look)

Pekalongan, hariandialog.com/Dialog Indonesia Merdeka berkat dari orang-orang yang makan gembili, ujar KH Nurzain Ismail HS pada Acara Khaul Wali Gendhon (Syekh Mohammad Ashral) ke-54 di Dukuh Kauman Selatan, Desa/Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, baru-baru ini (23/3).
Indonesia merdeka pada tahun 1945 bukan semata-mata didapat dari sebuah tembakan senapan atau tajamnya sebilah bambu runcing, akan tetapi karena andil besar para waliullah yang pada saat itu, yang sukanya makan gembili. Seperti halnya Syekh Mohammad Ashral biasa disebut Mbah Wali Gendhon juga suka makan gembili dan atau jenis-jenis polowijo lain, lanjut Nurzain.
Ribuan Jam’iyah Wali Gendhon berkumpul dari jauh hanya menunggu gembili (polowijo), ini bukan musrik tetapi kita mengenang makanan kesukaan Mbah Wali Gendhon dan ngalap manfaat kharomah karena seorang wali telah diberi kelebihan oleh Allah SWT.
“Polowijo adalah makanan para aulia,” tandasnya.
Wali Gendhon selain jebolan Ponpes Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat, asuhan Kyai Munir kala itu. Ia juga pejuang pada jaman masa kolonial Belanda. Dengan caranya sendiri dan seorang diri berhasil membubarkan Markas Belanda yang berada di Kaliwadas Kesesi. Akhirnya nama Wali Gendhon pun saat itu menjadi perhitungan bagi serdadu-serdadu Belanda.
Acara Khaul Wali Gendhon ke-54 yang digelar sejak pukul 07.00 WIB ini dihadiri oleh puluhan ribu warga Kesesi dan warga luar daerah Pekalongan tumpah ruah, walau jalan menjadi macet kiloan meter, tetapi acara berjalan lancar.
Pada acara puncak, warga berebut makanan yang terdiri dari berbagai jenis polowijo. Mereka ngalap berkah dan barokah dari polowijo yang dibagi-bagikan ke pengunjung oleh panitia dan Nurzain, lepas dari kemusrikan, semua karena kekuasaan Allah Taala.
“Agenda ini rutin diselenggarakan tiap tahun pada Bulan Jumadil Awal Hijriyah pada hari Minggu Legi,” ujar Muhammad Arifin RS, pengelola makam Wali Gendhon, adalah cicit kemenakan dari Syekh Mohammad Ashral.
Pelaksanaan kegiatan kali ini didanai dari swadaya Jam’iyah Wali Gendhon, termasuk yang berada di luar daerah jauh seperti yang di Ujungnegoro, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, juga ikut andil besar dalam lancarnya acara tersebut, tambah Arifin. (lukman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar