Jumat, 14 Juni 2013

Sumiyati, Berpolitik Dengan Hati Nurani


Pemalang, Dialog. “Bila menginginkan sesuatu, bertanyalah pada laki-laki. Bila menginginkan sesuatu itu beres, bertanyalah pada perempuan,” kata Margareth Theacher, mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, yang baru saja meninggal dunia. Lantaran ingin membuat segala sesuatu itu beres maka Sumiati (46) terjun ke dunia politik, dan kini tercatat sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk DPRD Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Bersama puluhan Caleg lainnya. Senin (22/4), Caleg dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV (Ulujami, Comal, Bodeh) ini didaftarkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kabupaten Pemalang Bambang Subekti ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Pemalang di Jalan Ahmad Yani Kabupaten Pemalang, tepat pukul 10.10 WIB sesuai nomor urut Partai Hanurai sebagai peserta Pemilu 2014 yakni 10. Sumiyati didampingi suami tercintanya, Raswan Ahmad Setiawan (46).
Dengan terjun ke dunia politik, Sumiyati bertekad melakukan pembenahan melalui politik yang mengedepankan hati nurani, “Kita jangan hanya menjadi penonton. Sudah saatnya hati nurani bicara. Politik juga membutuhkan sentuhan tangan perempuan, supaya lembut. Untuk itu, dengan mengucap bismillah dan memohon doa restu semua warga Pemalang, saya memberikan diri maju sebagai caleg,” ujar Sumiyati kepada Dialog di Pemalang kemarin.
Apa saja yang hendak dibenahi? Menurut Sumiyati, terutama kebijakkan pemerintah menyangkut pembangunan ekonomi kerakyatan dan infrastruktur jalan. Ia mengaku sangat prihatin melihat kondisi jalan di desa-desa di Wilayah Dapil IV Pemalang, terutama di Desa Ketapang, Kecamatan Ulujami, desa kelahirannya, “Kebijakkan pemerintah dalam pembangunan ekonomi kerakyatan dan insfrastruktur jalan harus dikontrol supaya tepat waktu dan tepat sasaran,” cetus perempuan manis berlatar pengusaha kelahiran 4 September 1967 ini.
Meski pola pikir dan wawasannya menasional, tetapi jiwa Sumiyati tetap merakyat. Sebab itu bila kelak terpilih menjadi anggota DPRD, ia juga bertekad memperjuangkan nasib rakyat kecil seperti rakyat kecil seperti petani dan nelayan dengan memberikan masukan-masukan kepada Pemerintah Kabupaten Pemalang supaya mengeluarkan kebijakkan-kebijakkan pro-rakyat kecil atau wong cilik.
“Misalnya soal ketersediaan pupuk bagi petani dan solar bagi nelayan. Semua itu harus tersedia dengan harga terjangkau,” paparnya.
Sumiyati berprinsip, wakil rakyat tidak boleh korupsi. Caranya, sebelum terjun ke dunia politik, ia harus mapan terlebih dulu secara ekonomi. Begitu duduk di kursi dewan, pikirannya tidak macam-macam, misalnya bagaimana cara mengembalikan modal politik yang ujung-ujungnya melakukan korupsi.
“Yang dipikirkan bagaimana membela dan memperjuangkan aspirasi rakyat, karena urusan perut sudah beres,” tandas ibu dari putri semata wayang Ella Faiqoh ini. (look)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar