Musyawarah Luar Biasa (Muslub) PPDI Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan,
Jawa Tengah, digelar di Aula Balai Desa Bojongwetan. (foto: Dialog/look)
Pekalongan,
hariandialog.com/Dialog – Persatuan Perangkat Desa
Republik Indonesia (PPD RI) Bojong untuk sekarang dan mendatang tidak dicampuri
unsur politik praktis, ujar Ketua Terpilih PPD RI Bojong, Tabat, melalui Sekbid
Advokasi & HAM, Hadi Prayitno, pada Musyawarah Luar Biasa (Muslub) PPDI
Bojong di Aula Balai Desa Bojongwetan belum lama ini (12/1).
“Kami tidak berpikir
untuk mendukung siapapun,” tandas Hadi.
Terkait politik praktis
yang sedang hangat-hangatnya di tahun politik 2014 ini, Persatuan Perangkat
Desa Republik Indonesia (PPD RI) Bojong yang baru terbentuk, hanya akan fokus
ke pada politik kesejahteraan anggotanya.
Mulai hari ini PPD RI
Bojong sudah terbentuk, dan secara otomatis PPDI Bojong yang ada telah
membubarkan diri, lanjut Hadi, dan kini melebur ke dalam wadah baru yakni PPD RI
Bojong.
“PPDI Bojong tidak
dibubarkan, sebab yang berhak membubarkan adalah wewenang dari PPDI Kabupaten,”
ujar Hadi.
Berdirinya PPD RI Bojong
ini sudah menjadi kesepakatan bersama anggota yang hadir pada Muslub PPDI. Laporan
Pertanggung Jawaban Pengurus (LPJ) tahun 2013 semula tidak diterima oleh
anggota, setelah ada penjelasan dari Hadi yang juga Ketua Muslub tersebut
mengenai LPJ, akhirnya anggota secara kompak menerima LPJ dan gabung ke
kepengurusan baru PPD RI.
Beberapa karya PPDI yang
diraih pada tahun lalu 2013 antara lain memberi santunan Rawat Inap kepada 19
perangkat desa dan 1 perangkat desa yang meninggal dunia. Selain itu PPDI juga
melakukan pendampingan ke-6 perangkat desa yang terkena kasus pribadi, karena
menyangkut keselamatan jabatan yang diembannya.
Meleburnya PPDI
Kecamatan Bojong sudah tekad dan sepakat bulat. Apalagi sebuah Muslub adalah
keputusan tertinggi dalam organisasi. Bergabung ke PPD RI sangat beralasan
beralasan, tegasnya, hal ini karena terkait UU Nomor 17 Tahun 2013 lebih khusus
pasal 59. Oleh karena PPDI kesandung prosedur hingga sampai saat ini belum
diakui pemerintah, “Sehingga PPD RI lah yang tepat kami pilih,” tukas Hadi. (look)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar