Pekalongan Kota, hariandialog.com/Dialog – Delapan ratus lebih warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, tidur sambil berdiri dan kedinginan dikarenakan banjir telah masuk ruangan Lapas capai ketinggian 60-75 cm, kemarin malam Senin (19/1). Alas tidur dan kelengkapannya semua basah terendam air.
Kepala Lapas Pekalongan, Suprapto mengatakan, saat ini kondisi lapas bisa dikatakan tanggap darurat. Sebab seluruh ruangan termasuk kamar penghuni napi sudah terendam air. Yang menjadi kendala, sebagian besar warga binaan menolak untuk di evakuasi. Padahal jika tidak segera dievakuasi di khawatirkan para napi akan terserang penyakit.
Sambil menunggu negosisasi petugas dengan narapidana agar mau dievakuasi, pihaknya pun sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah Lapas di wilayah eks karisidenan Pekalongan seperti Lapas Brebes, Lapas Kota Tegal, Lapas Kabupaten Pekalongan maupun Rutan Rowobelang Kabupaten Batang.
Sementara ini baru enam puluh warga binaan yang mau dievakuasi ke Rutan Rowobelang Kabupaten Batang dan Lapas Nusakambangan. Untuk berjaga-jaga disiagakan 5 polisi yang bertugas secara bergiliran.
Akibat air yang menggenang ini dapur masak Lapas Kelas 2A Kota Pekalongan lumpuh total termasuk sarana MCK. Masjid yang ada di dalam areal Lapas pun tidak bisa difungsikan. Dan berbagai serangan penyakit seperti gatal-gatal dan diare suda mulai menggejala. Genangan air yang masuk ke dalam ruangan disebabkan wilayah Lapas tersebut merupakan daerah rendah dan kantong-kantong air di sekitar tidak memadahi. Jadi, hampir sepanjang tahun ketika hujan lebat turun bisa dipastikan air masuk dan banjir.
Beberapa warga binaan yang tidak mau dievakuasi, mengatakan, bahwa di sini (Lapas Kelas 2A Kota Pekalongan) lebih enak dibanding dengan Lapas yang lain. Karena ruangan tergenang air, akhirnya yang mau tidur terpaksa dilakukan oleh warga binaan dengan posisi berdiri karena tidak tahan menahan kantuk. (look)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar