Pekalongan,
Dialog – Amat Antono, Bupati Pekalongan, Jawa
Tengah, akhir-akhir ini kesal terhadap kinerja birokrasi di
Pekalongan. Bupati mengklaim sebagian besar pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bertindak
lambat dan cenderung main di zona aman.
“Saya capek mengingatkan para pejabat, bahkan mereka menganggap bahwa bupati suka
marah-marah karenanya,” ujar Antono, kemarin Sabtu (10/5).
Menurutnya, para
SKPD rajin membuat disposisi berkas kenaikan pangkat, tapi setelah berkas ia
setujui tak ada peran dengan jabatan yang mereka pegang. Sama sekali tidak ada gebrakan ataupun inovasi sehingga proses percepatan pembangunan di Kabupaten
Pekalongan agak lambat.
“Mereka memilih berjalan pada zona aman tanpa
melahirkan inovasi,” lanjut bupati. Lambannya
kinerja seperti ini,
menurutnya memperlambat penanganan berbagai permasalahan yang ada. Pejabat yang duduk di posisi strategis yang seharusnya bisa membagi bola tapi malah diam ditempat. Hal ini membuat banyak pejabat lainnya tidak melakukan fungsingnya dengan baik.
“Jika demikian namanya
tidak berbuat apa-apa,” tandasnya.
Namun, bupati
meyakini, bahwa pejabat yang tidak
berperan aktif dalam menjalankan tugasnya lambat laun akan tersingkir dengan
sendirinya.
“Saya ingin pejabat bisa bekerja dengan optimal,” jelas Antono, karena hal itu juga bisa mendukung obsesi pemerintah. (look)