Tegal, hariandialog.com/Dialog – Gunung Slamet, Jawa Tengah, kembali batuk-batuk dengan ditandai aktivitas memutahkan material dari puncak dalam tiga hari terakhir ini kembali meningkat.
Selain itu juga kerap diiringi dengan gempa embusan dan suara bergemuruh terdengar dari radius 15 kilometer dari Puncak Slamet.
“Letusan abu vulkanik jarang terjadi. Namun aktivitas mutahan material dan lahar lebih sering terjadi,” ujar Teguh, Tim SAR Daerah Jawa Tengah.
Mutahan material terlihat jelas di malam hari ketika puncak Slamet cerah. Dalam satu hari bisa 50 kali terjadi mutahan material vulkanik. Mutahan lahar ini juga disertai suara gemuruh, lanjut Teguh.
Hingga saat ini tim SAR masih disiagakan di beberapa pos di wilayah Pemalang, Tegal dan Brebes. Tiap pos ada 10 yang berjaga secara bergantian.
“Meski terjadi mutahan material dan suara gemuruh kembali meningkat, namun status Slamet masih pada level waspada,” tandasnya.
Dari Desa Cempaka, Kecamatan Buijawa, Tegal, meski desa ini berjarak cukup jauh dari puncak Slamet namun saat malam hari kerap mendengar suara gemuruh.
“Jika siang tidak terdengar namun saat malam hari saat suasana hening kerap terdengar suara gemuruh dari Gunung Slamet,” ujar masyarakat setempat. (look)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus