Pekalongan, hariandialog.com/Dialog – Sebuah rumah produksi batik Seni Motif di Kelurahan Pringlangu RT.001 RW.001 Kecamatan Pekalongan Barat, Kab Pekalongan, Jawa Tengah rata tanah karena amukan si jago merah, kemarin (6/11).
Kebakaran di rumah Mahros Ali (21) pemilik rumah terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, yang diketahui oleh Wasiin (40) warga yang tinggal di sekitar lokasi. Kemudian bersama warga yang lain datang berupaya memadamkan kobaran api dan menghubungi polisi terdekat.
Selang beberapa waktu polisi datang dan menghubungi unit pemadam kebakaran. Oleh karena kendala akses menuju lokasi cukup jauh dan masuk dalam gang sempit, kendaraan pemadam sempat kesulitan mencapai lokasi. Api baru padam sekitar 01.00 WIB akan tetapi puing-puing sudah rata tanah.
“Kita kesulitan masuk gang, bahkan ban kendaraan sempat sobek,” ujar Koordinasi Tim Pemadam Kebakaran Kota Pekalongan, Agus Miftah.
Kasubag Humas Polres Kota Pekalongan, AKP Purwanto mengatakan, kebakaran diduga karena kompor gas LPG 3 kg yang lupa belum dimatikan. Kompor gas ini biasa digunakan untuk melelehkan lilin (lilin malam) untuk membuat batik.
Ada delapan kompor gas di dalam rumah produksi tersebut. Rumah produksi ini mampu menghasilkan 50 kodi dalam satu minggunya. Sedangkan aktifitas pekerja dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
“Saya dihubungi tetangga sekitar jam 22.00 WIB tentang kebakaran di rumah produksi saya dan api sudah besar,” ujar Mahros.
Kerugian untuk sementara ditaksir mencapai kisaran 300 jutaan. Dan diduga kuat karena kompor gas yang belum dimatikan yang menyulut kebakaran hebat ini, lanjut Mahros. (look)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar