Batang, hariandialog.com/Dialog – Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah, menjadi penyumbang terbesar
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Batang di tahun 2013. Pada tahun 2012
PAD-nya 701 juta dan di tahun 2013 meningkat tajam capai 19,5 miliar.
Hal ini,
oleh Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo menilai, berdampak pada lonjakan
pendapatan yang luar biasa bagi Kabupaten Batang adanya proyek yang dimukai
sejak bulan Oktober 2012 dengan taksir anggaran 35 triliun, akan menyuplai
listrik sebesar 2000 megawatt.
Proyek
pembangunan PLTU ini tetap akan dilanjutkan walau menuai berbagai kritik dari
berbagai pihak, seperti organisasi lingkungan Greenpeace Indonesia dan warga
setempat, terkait pembebasan lahan.
Dan proyek ini
ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2014, sebab lahan yang sudah
dibebaskan sudah mencapai 197 hektar, dan masih menunggu 29 hektar lagi yang belum
diselesaikan karena mengalami berbagai polemik.
Menurut
Yoyok, Pemkab Batang akan segera mengatasi hal tersebut, warga Batang kondusif,
dan bisa menerima kedatangan investor, katanya.
Yoyok juga
mengatakan, ada beberapa investor dari kota lain, Bogor, Bandung, Tangerang,
dan Jakarta, yang akan merelokasi usahanya ke Kabupaten Batang. Bahkan dalam
waktu tidak lama, ada juga perusahaan Garmen di Pemalang yang akan pindah ke
Batang.
Menurut
kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT), Sri Purwaningsih,
PAD sebesar 19.5 miliar tersebut mayoritas berasal dari pajak Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB) proyek PLTU Batang. Belum ditambah pemasukan lain yaitu
perijinan usaha di sektor industri baru dan pendapatan dari perijinan lahan
sisanya. (kukuh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar