Tegal, hariandialog.com/Dialog – Meskipun sudah menjabat
sebagai Bupati di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Ki Enthus Susmono tetap
wayangan di Klenteng Hok Ie Kiong Slawi Tegal, belum lama ini
(1/3) dengan lakon Dasamuka Gugur.
Pagelaran wayang kulit semalam suntuk ini sebagai apresiasi pagelaran budaya sebagai bagian memperingati hari lahir (setjit) Dewa Bumi (Hok Tek Ceng Sin) tiap tanggal 2 bulan 2 imlek.
Dalam acara tersebut tidak hanya dihadiri etnis Tionghoa, namun masyarakat sekitar pun
tumpah ruah meyaksikanPak Bupoati yang lagi Ndalang.
Sejak pukul 20.00 halaman klenteng dipadati pengunjung. Banyak pula etnis Tionghoa
yang bekerja di luar kota saling titip salam untuk keluarganya pada pagelaran tersebut.
Ketua Panitia Imlek Klenteng Hok Ie Kiong, Slawi Tegal, Paulus Tanujaya
mengatakan pagelaran wayang kulit ini sudah tahun ketiga sumbangan dari Ki Enthus
dan Satria Laras.
”Sudah tiga tahun kita menghadirkan Ki Dalang Enthus. Dan kali ini meski
sudah menjadi bupati tetap bersedia mendalang,” ujar Tanujaya.
Dalam peringatan imlek dan
Setjit Hok Tek Ceng Sin ini memang diisi dengan berbagai kegiatan seni
dan budaya. Pada pertengahan Februari sempat digelar pameran lukisan dengan
menghadirkan perupa dari Tegal, Cirebon dan Jakarta. Dari tanggal 20 hingga 28
Februari digelar wayang Potehi wayang khas dari Tionghoa dan ditutup
dengan pagelaran budaya wayang kulit.
Imlek merupakan budaya dari negeri China namun para etnis Tionghoa yang
ada di Indonesia sudah menjadi bagian dari
bangsa Indonesia. Sehingga setiap perayaan Imlek juga
selalu menghadirkan budaya lokal.
“Ini juga budaya lokal yang perlu
dilestaikan,” tanda
Tanujaya. (look)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar