Nelayan
Ketapang naik Kapal MT dengan kesederhanaannya lagi merapat ke Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) Laut melalui Muara Sipe Ketapang, membawa sebongkah
senyum dan hasil tangkapannya di sore hari. (foto: Dialog/look)
Pemalang, hariandialog.com/Dialog – Dua bulan terakhir ini, Januari dan Februari
2014 musim baratan bagi nelayan Desa Ketapang, Kecamatan Ulujami, Kabupaten
Pemalang, Jawa Tengah, dan paska musim tersebut merupakan rejeki nomplok dan dinanti-nanti.
“Bulan tersebut adalah puncaknya musim panen ikan laut,” ungkap Rosidi SPT,
Kepala TPI Ketapang melalui Juru Adm Umumnya.
Oleh karena pada musim baratan ini ikan laut pada keluar sehingga mempermudah
dalam penangkapan, sangat menguntungkan bagi nelayan Desa Ketapang yang menggantungkan
hidup sepenuhnya pada hasil laut.
Nelayan Ketapang yang berjumlah 170-an dengan perahu ala kadar, sebuah
Kapal Motor Tempel atau sering disebut Motor MT dengan mesin dompeng ini
penghasilan perhari bisa capai Rp.300 juta atau total jendral nelayan Ketapang
meraup untung Rp.4 miliar dalam dua bulan.
“Hasil penangkapan didominasi jenis udang cerbung,” lanjutnya.
Ikan yang didapat kebanyakan jenis udang
cerbung, yakni jenis udang putih yang ukurannya besar disamping ikan
jenis lain dan harga udang cerbung ini tetap bertahan bagus dibanding jenis
lain. Keuntungan yang cukup besar ini bisa menutup kerugian selama nganggur
sebulan karena cuaca buruk sehingga ombak capai 3 meter dan di desa keterjang
banjir.
“Alhamdulillah bisa menyisihkan untuk ditabung, selain untuk kebutuhan
sehari-hari dan nyaur utang selama tidak melaut,” ujar salah satu nelayan yang
tidak mau sebut nama saat mengikuti lelang di TPI Laut Desa Ketapang. (look)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar