Pemalang,
hariandialog.com/Dialog
-
Suyud (45) Ketua Kelompok Agribisnis Budhi Luhur, Desa Jraganan,
Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, diduga telah
gelapkan uang bantuan Program Gerbang Mapan dari Provinsi Jawa Tengah
sebesar 25 juta belum lama ini.
Kelompok
Agribisnis Budhi Luhur yang berdiri sejak tahun 2003 ini, kini
namanya tercoreng oleh ulah salah satu oknum ketuanya sendiri.
Kelompok yang beranggotakan sekitar 25 orang ini juga kehilangan
seorang ketua yang jadi panutan dan kehilangan dana bantuan. Pasalnya
Suyud susah dihubungi dan ditemui. Diduga bersembunyi setelah kasus
ini mencuat. “Keberadaannya tidak jelas selalu tidak ada di
rumahnya. Kadang pulang sebentar lalu pergi lagi dan pulangnya tidak
jelas waktunya,” ujar tetangga Suyud yang tidak mau disebut
namanya.
Sebenarnya
kelompok Budi Luhur
sudah berjalan baik dan lancar. Anggota sudah merasakan dampak usaha
kelompok ini. Namun akhir tahun 2012 karena ulah Suyud semua menjadi
kacau. Modal awal kelompok 3,5 juta yang seharusnya berkembang
menjadi besar malah merugi dan menuai kasus.
“Bantuan
sebesar
25 juta mestinya diperuntukan beli 4 ekor sapi seperti tertulis pada
proposal pengajuan. Tetapi oleh Suyud (alamat tinggal di Desa
Tegalsari Timur, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang) malah
dipakai untuk kepentingan sendiri tanpa adanya musyawarah terlebih
dahulu,” ujar salah satu anggota yang tidak mau disebutkan namanya.
Untuk
penyelesaian permasalahan ini, anggota masih menempuh jalur
kekeluargaan. Belum melangkah ke jalur hukum. Pencairan
dana Pemerintah Provinsi turun sekitar bulan September 2012 lalu. Hal
ini dibenarkan pula oleh Petugas PPL Pendamping Kecamatan Bodeh Umi
Rahayu yang menyaksikan langsung pencairan dana tersebut dari BRI
Bodeh. (look)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar