Pekalongan, hariandialog.com/Dialog - Hari jadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen yang ke delapan dimeriahkan dengan lomba Hand Hygiene diikuti oleh seluruh unit instalasi di RSUD Kajen. Sekitar 30 regu dengan total 138 karyawan RSUD yang mengikuti kegiatan ini.
“Kegiatan ini adalah awal menuju pelayanan sebagai prioritas utama untuk membudayakan budaya sehat, budaya bersih, dan menghindari resiko penularan infeki dari rumah sakit. Semoga ini menjadi budaya dan rutin dilaksanakan setiap hari tanpa absen,” ujar Direktur RSUD Kajen dr Dwi Arie Gunawan SpB kepada para wartawan usai mengisi acara hari jadi (2/6).
Pada kesempatan tersebut diperagakan hand hygiene oleh Dwi dan seluruh jajaran managemen. Ada enam langkah praktis hand hygiene yakni basuh secara bergantian kedua telapak tangan, lalu kedua punggung tangan, selanjutnya sela-sela jari. Langkah berikutnya jari-jari tangan saling mengunci kemudian kedua ibu jari dibasuh secara bergantian dan terakhir gosokan ujung jari pada telapak tangan.
Terpisah, Ketua Persatuan Perawat Indonesia (KPPI) Kabupaten Pekalongan dr H Imam Prasetyo menjelaskan bahwa sebagaimana disebutkan WHO, hand hygiene dapat mengurangi penyebaran kuman dan infeksi berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu lomba ini sekaligus sosialisasi dan memperkenalkan serta membudayakan hand hygiene.
“Hand hygiene harus dilaksanakan sebagai suatu amanat dari UU dan untuk dibudayakan dalam kehidupan sehari-hari,” lanjut Imam. Hand hygiene terdiri dari dua macam, yakni hand rube dan hand wash. Sedang pelaksanaannya ada lima moment yang perlu diperhatikan dalam hand hygiene yakni sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan asepsis, sesudah terkena cairan tubuh pasien dan sesudah kontak dengan sekitar lingkungan pasien, tandas imam.
Kabid Keperawatan RSUD Kajen Handy Artawan dalam sambutanya menjelaskan tujuan diadakannya lomba hand hygiene ini untuk membudayakan perilaku tentang hand hygiene kepada seluruh karyawan rumah sakit. Diharapkan agar budaya cuci tangan menjadi budaya yang betul-betul dipahami dan dilaksanakan oleh semua orang, terutama perawat RSUD Kajen.“Ini adalah sebuah pesan moral kepada karyawan rumah sakit, bahwa sebagai karyawan rumah sakit harus selalu menjaga dan menghindari penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan. Karena sumber dari semua kuman ada di rumah sakit,” jelas Handy. (look)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar