Pemalang, hariandialog.com/Dialog – “Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Ketapang, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, adalah sebagai tempat untuk kesejahteraan nelayan lokal dan sebagai produsen distribusi gizi bagi masyarakat luas pada umumnya,” ujar Kepala TPI Ketapang Yusran BSc. dikantornya belum lama ini (22/7).
Standar harga di TPI Ketapang sangat terjangkau sehingga daya beli masyarakat tidak mengalami kendala, ikan asin 1.500-2.500/kg, ikan gabus dengan harg 8.000-10.000/kg, ikan sembilang besar 5000-7.500/kg dan ikan cumi 20.000-23.000.
Lanjutnya, eksistensi hasil ikan laut di Ketapang berkisar 4-5 milyar/th, dengan demikian telah ikut mensejahterakan seluruh rakyat melalui pembayaran pajak negara yang sasarannya akan dialokasikan untuk kepentingan rakyat dalam hal pemerataan pembangunan diberbagai aspek wilayah Indonesia.
Masyarakat Ketapang sendiri adat istiadatnya sangat kental. Selalu menghormati budaya leluhurnya yakni kebudayan Jawa seperti penghormatan kepada nenek moyang dalam ujud sebuah ritual sedekah laut. Sedekah laut adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas melimpahnya hasil laut sebagai tempat topangan hidup masyarakat nelayan dan masyarakat umum.
“Sakralisme ritual sedekah laut masyarakat Ketapang sudah berjalan lama secara turun temurun. Awalnya mulai kapan tidak ada yang tahu,” ujar Yusran pada Dialog.
Dalam sedekah laut ada istilah sesaji yang artinya sejatine rasa siji yakni rasa cinta kepada Allah SWT, dan ucapan syukur alhamdulillah. Diantaranya diwujudkan dalam sebuah korban kepala kerbau sebagai sesaji, tumpeng, sega golong, jajan pasar, dan aneka makanan lain yang penuh makna filosofi. Kemudian semua itu dilarung ke tengah lautan dan sebagian diperebutkan oleh pengunjung sebagai simbul kemakmuran.
“Selain itu juga disuguhkan acara hiburan berupa wayang kulit, dangdut, sekaten, lomba naik pucang, tarik tambang dan sebagainya sebagai lambang suka-cita masyarakat dalam mensyukuri anugerah dari Sang Kuasa,” tandasnya. (look)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar