Pekalongan,
hariandialog.com/Dialog
–
Enam
puluh buah foto terpilih dipamerkan
di
lantai
dasar Carrefour Pekalongan, Jawa Tengah, oleh Pusat Telaah dan
Informasi Regional (Pattiro) Pekalongan
bekerja sama dengan Yayasan
Penguatan Partisipasi Inisiatif dan Kemitraan Masyarakat Indonesia
(Yappika)
Jakarta, Minggu
(26/1)
kemarin ditutup.
Foto
yang merupakan potret pelayanan publik itu sebagian besar berisi
kritik atas buramnya
pelayanan publik di seluruh pelosok negeri
ini.
Pameran
foto
yang dilaksanakan 23-26 Janurai 2014 ini yang didukung oleh The Asia
Foundation telah
dikemas dalam diskusi Potret Pelayanan Publik di Kota Pekalongan.
Pengurus
Yappika,
Yani mengatakan, Pekalongan dipilih menjadi tempat pameran foto dari
6 kota lain di Indonesia karena Pekalongan merupakan kota yang
memiliki komitmen untuk meningkatkan pelayanan publiknya. Hal ini
bisa dilihat dari adanya tempat perijinan terpadu, aturan standar
pelayanan publik, dan mekanisme pelaporan pelayanan publik.
“Pameran
ini semoga bisa memicu masyarakat untuk turut serta melaporkan kritik
terkait pelayanan publiknya,” lanjut
Yani.
Sebanyak
60 foto
yang dipamer tersebut adalah
hasil
dari
lomba yang diselenggarakan sejak Oktober tahun lalu, merupakan foto
terpilih dari 1.443
foto yang dikirim oleh 404 peserta dari seluruh Indonesia.
Pameran
foto pelayanan publik ini digelar pertama kali di Pekalongan.
Selanjutnya akan menyusul di daerah lain seperti
Solo, Sinjai, Kupang, Malang, dan Lampung. Pameran visual dibidik
dengan alasan media gambar lebih efektif untuk menyampaikan pesan
kepada masyarakat.
Asisten
I Slamet Hariyanto, mengungkapkan, Pemkot
Pekalongan sudah berkomitmen dalam menyediakan layanan publik dan
pelaporan pelayanan publik untuk masyarakat. Dengan terbentuknya
KPID, masyarakat bisa melaporkan bentuk-bentuk penyimpangan pelayanan
publik yang terjadi di pelayanan publik.
(look)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar