Pemalang
– Terjadi gempa berkekuatan 6,5 skala
rihcter
(sr) 145 km barat daya Kebumen, 8,8 lintang selatan, 1009 ujung
timur, Jawa Tengah, kemarin Sabtu (25/1) pukul 12:14:20 WIB di tengah
laut dengan kedalaman 48 km.
Goncangan
ini terasa sekali di Pemalang dengan skala 2 sampai 3 getaran sampai
30 detik, dan masyarakat berhamburan ke luar rumah untuk menyelmatkan
diri. Dikawatirkan rumahnya roboh..
“Bagaimana
tidak panik. Baru saja diterpa banjir yang belum usai, tiba-tiba
datang gempa. Jangan-jangan tsunami menyusul,” ujar penduduk
pesisir Pantai Desa Ketapang, Kecamatan Ulujami, Pemalang, yang tidk
mau ditulis namanya.
Bahkan
getaran gempa laut ini terasa sangat kuat sampai ke Bandung dan
Jakarta. Bahkan ada satu
bangunan
Masjid At Taqwa
di
Desa Kranggan
RT.005
RW.001,
Kecamatan Pekuncen, Banyumas,
Jawa Tengah, roboh.
Kepala
kantor
Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Tegal, Nurjaman, menghimbau untuk eks Karesidenan Pekalongan
(Kabupaten Brebes, Kab./Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kab./Kota
Pekalongan, Kabupaten Batang) agar jangan kawatir. Meski gempa ini
terasa kuat tidak akan terjadi tsunami di sini.
Yang
bisa menimbulkan tsunami, lanjut Nurjaman, adalah gempa laut yang
kedalaman kurang dari 37 km, kekuatan guncangan 6,5 sr, dan
pergerakan lempeng yang vertikal.
Di
Laut
Jawa tidak ada lempengan jalur gempa tersebut. Kecuali di sepanjang
Samudra Hindia banyak jalur patahan, dan suatu saat bisa terjadi
gempa dan tsunami laut jika masuk kriteria kekuatan gempa dan
kedalaman kurang dari 37 km.
Adapun
gempa susulan dipastikan pasti ada. Akan tetapi
kekuatannya lebih lemah dari sebelumnya, tandas Nurjaman.
“Yang
paling penting, seluruh masyarakat pantai laut Jawa khususnya
masyarakat di wilayah eks Karesidenan Pekalongan, jangan panik. Tidak
akan terjadi tsunami di sini,” tegasnya. (look)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar