Keadaan rumah Mukharipah (40), alamat Dukuh Karangsambung, Desa Mojo RT.007 RW.008 Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, yang belum ada penanganan khusus atau bantuan korban bencana. (foto: dialog/look)
Pemalang, hariandialog.com/Dialog – Saat ini, biasanya yang terjadi pada rumah-rumah warga banyak yang terancam air bah banjir. Akan tetapi berbeda dengan yang dialami Mukharipah (40), alamat Dukuh Karangsambung, Desa Mojo RT.007 RW.008 Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, rumah miliknya tertimbun pasir dari luapan Sungai Comal capai ketinggian setengah rumah, sejak malam selasa kemarin (3/2).
Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa tetapi seisi rumah tidak bisa diselamatkan karena banjir datangnya tengah malam sekitar pukul 01:00 WIB. Korban yang seorang janda dengan 4 anak kini telah mengungsi di desa sebelah yang lebih aman.
“Sampai hari ini korban belum menerima bantuan, sentuhan dan penanganan serius dari Pemerintah Desa (Pemdes) atau Pemerintah Kabupaten (Pemkab),” ujar Sutrisno, warga Karangsambung yang menunjukan lokasi pada Dialog.
“Saya mohon ada uluran tangan dari Pemdes atau Pemkab untuk memberi bantuan guna meringankan beban yang saya alami,” ujar Ripah.
Diharapkan pihak-pihak terkait segera mengulurkan bantuan, bagaimana caranya agar saya bisa menempati rumah layak huni, tandas Ripah.
Sungai Comal tidak bisa dianggap remeh, merupakan sungai terbesar di wilayah Kabupaten Pemalang yang luasnya kurang lebih 764,56 km2, lebar rata-rata 118 m, panjangnya capai 165 km dan mempunyai anak sungai 230 buah. Untuk kecepatan mengalir di hari-hari biasa yaitu 744,11 m3/detik.
Sungai Comal adalah sungai yang berhilir langsung ke muara Laut Jawa dari lereng gunung berapi Gunung Slamet, Jawa Tengah. Merupakan gunung aktif yang sewaktu-waktu bisa memuntahkan lahar panas dari perut bumi. (look)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar