PROFIL ANGGOTA SH TERATE
CABANG PEMALANG
CABANG PEMALANG
Ø ABU HASAN SUTRISNO
Ø PADEPOKAN ALIF BA,ALUNI
Ø MBAH KELUNG SUTRISNO
Ø KELUNG SUTRISNO
Ø MBAH KELUNG
Ø SUNAN PANTAI
Ø HADI PURWANTO
Ø ANTENG SUTRISNO
Ø SUTRISNO
MBAH KELUNG RAJA GENDAM
Tampilannya begitu nyentrik, rambut panjang menjuntai kepunggung dihiasi kumis tebal yang bercambang sekilas tampak galak dan sangar. Ia adalah Mbah Kelung keturunan pertama dari Syekh Rais yang kini makamnya (banyak diziarohi orang) berada di Pringsewu Lampung, yang asal muasal asli putra daerah Dukuh Bengkelung Desa Sarwodadi, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang 52363 Jawa Tengah dan merantau ke Lampung.
Syekh Rais mempunyai anak perempuan bernama Fatimah. Fatimah mempunyai anak Nuriyah. Nuriyah inilah ibu kandung Mbah Kelung pasangan dengan Sugiri, mempunyai dua anak (1) Mbah Kelung (sulung) dan (2) Murni (ragil).
Mbah Kelung adalah lulusan (ngelmu/ngudi kawruh) dari Kjai Abas bin Arsyoeddin bin Hasan, Cisalad Cigombong, Bogor, saat ini ia adalah sebagai pendekar (warga) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Comal, Cabang Pemalang, Pusat Madiun. Keseharian waktunya telah habis disibukkan hanya untuk mendharmakan diri pada orang lain atau menolong sesamining dumadi bagi yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan apapun. Bahasa kerennya ia adalah supranaturalis duafa dengan julukan si Raja dari segala Gendam. Hal ini, banyak masyarakat Desa Sarwodadi yang tidak tahu menahu tentang keberadaan (kelihaian) Mbah Kelung sebab ia tidak mau dipublikasikan atau dipromosikan. Akan tetapi di luar kota seperti Cirebon, Jakarta, Brebes, Bogor, dan sebagainya nama Mbah Kelung tidaklah asing terdengar di telinga. Bahkan muridnya mencapai puluhan ribu lebih yang tersebar ke berbagai pulau di nusantara seprti Manado, Lampung, Palembang, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Aceh, dan bahkan ke Malaysia.
Yang dicari selama ini oleh Mbah Kelung bukan ketenaran semu yang hanya untuk mendapatkan Apel Malang (Rp) atau pun Apel Washington ($).Tidak sekedar cari sensasi hanya jaga gengsi. Ada hal khusus dan lebih hakiki yang sedang dicari oleh Mbah Kelung adalah ilmu sejati dan sangkan paraning dumadi. Kini di Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) ia telah menemukan apa yang selama ini ia cari.
Sebelumnya ia telah melanglang buana ke berbagai pelosok pulau di nusantara tercinta ini. Bahkan pernah melawat jauh ke negeri jiran Malaysia tepatnya di Johor, ia berguru pada Suhu Amin. Dan Sang Suhu yang ada di Johor telah mewejang:
“Bahwa yang kamu cari tidak ada disini. Kenapa harus jauhjauh berguru ke Johor ini. Ilmu yang paling hebat ada di Pemalang asal tempat kamu tinggal.”
Itulah jawaban yang mencengangkan buat Mbah Kelung. Tidak hanya Suhu Amin. Di Tanahkaro, Papua, dan lainnya mereka memperoleh hal wejangan yang senada. Bahwa di Pemalang ada ilmu ampuh dan tua. Akhirnya pun petualangan berhenti (diakhiri) sekarang di SH Terate. Ia berpertualang sejak tahun 1981 (setelah tamat Sekolah Dasar kelas VI) dan kini sudah saatnya madeg manditha (jumeneng) dan sisa waktu hidupnya semata-mata buat menolong orang lain saja.
SH Terate luar biasa, menurut Mbah Kelung, ”PSH Terate mempunyai kekuatan alam” yang tidak bisa ditandingi. Tetapi sayang para anggotanya sendiri tidak menyadari mengenai hal itu. Yang tahu malah orangorang yang berada di luar sekitar organisasi SH Terate. Mungkin inilah keistimewaannya agar para anggotanya tidak berlaku atau bersikap takabur, sombong, dan congkak. Seperti sebuah wewarah (dari Sapta Wasitatama SH Terate) mengatakan, barang siapa mengaku hasil karyanya menjadi milik sendiri, maka terbelenggulah ia lahir batin. Orang jawa bilang janganlah kamu adigang adigung adiguno. Adigang yaitu seperti sifatnya hewan kidang, mentangmentang mampu lari cepat dan lompatannya jauh ia akhirnya congkak dan angkuh bahwa orang lain tidak bisa apaapa (dianggap sepele). Adigung yaitu seperti sifatnya hewan gajah, karena tubuh yang gedhe dan kekar ini ia merasa lebih dan menganggap remeh orang lain itu kecil. Adiguno yaitu seperti sifatnya hewan ular, oleh sebab ia mempunyai bisa (racun) yang luar biasa mampu mematikan (membunuh) musuh hanya dalam hitungan menit maka si ular akhirnya sombong dan merasa dirinya paling sakti tiada tanding bahwa orang lain dianggap tidak punya apa-apa selain dia.
Anggota dan atau warga Persaudaraan SH Terate memang tidak bisa apaapa dan tidak punya apaapa, akan tetapi tidak akan apaapa Insya Allah selamat karena Allah Taala. SH Terate mengajarkan agar kita selalu setia (Setia Hati/berSH)) yakin dengan kata hati (yang suci dari Nur Illahi) diri sendiri agar mendapat kinasihing Gusti Allah. Orang yang telah mendapat kinasihing Allah SWT maka hidupnya akan bahagia sejahtera selamat dunia akhirat. Jadi ilmu SH tidak mulukmuluk dan aengaeng (ayakayak waek) atau nekoneko (ikoiku). Tidak (sama sekali tidak) mengajarkan bagaimana caranya mbengkokkan wesi gligen dengan tangan kosong, memukul dari jarak jauh, makan bara api, dan sebagainya.
Apabila ada salah satu atau beberapa anggota (warga) mempunyai kalinuwihan itu hanyalah sematamata bonus khusus dari Sang Kholik karena orang tersebut telah gentur dan prihatin lelaku dan tirakatan. Itu semua bukan ajaran atau tujuan akhir dari ilmu SH. Semisal mampu menyembuhkan sebuah penyakit, bisa bepergian jauh tanpa raga (angrogosuksmo/ngracut), dan ada pula yang menjadi paranormal adalah bonus yang wajib disyukuri.. alhamdulillah.. amien...
Ternyata si empu ilmu SH dan SH Terate (Ejang Soero dan Mbah Hardjo) benarbenar telah memperhitungkan matang dan seksama akan program jangka panjang mengenai ilmuilmu yang harus diajarkan di organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Menurut Mbah Kelung, sebenarnya orang SH Terate kalau mau demo (bahkan atraksi yang lebih ekstrim) apa saja “pasti!” bisa. Dan jaminan bisa dari terawangan Mbah Kelung. Sebagai contoh berjalan di atas bara api tidak merasakan panas, berjalan di atas pecahan beling/kaca tidak akan terluka, pun bisa kalau ada keniatan dan sebagainya. SH Terate sudah cukup kokoh dasar pondasinya, tinggal ilmu terapannya yang tidak diajarkan, atau barangkali (memang) belum saatnya diajarkan oleh seniorseniornya agar orang SH Terate tidak berperilaku sombong.
Hanya ditambah sedikit polesan saja Insya Allah tidak bisa tertandingi dari segala aspek sudut disiplin ilmu kadigdayan, kalinuwihan, kawiyanan dan kasekten, mampu diandalkan dan mumpuni. Ya, intinya luar biasa jika kita sudah tahu apa yang ada di dalam tubuh Persaudaraan Setia Hati Terate itu sendiri, lanjut Mbah Kelung, “Saya ikut, tertarik, dan bergabung dengan Persaudaraan Setia Hati Terate sebab di dalamnya mempunyai kekuatan alam yang luar biasa dan tidak bisa saya ungkapkan dengan sebuah kalimat.”
“SH Terate is the best… is the best and than is the best…” seperti yang pernah dikatakan oleh Kangmas Ali Sodikin, SPd.SD. (warga tk.2) Cabang Pemalang pada acara Malam Sabtu Pahing di Ketapang pada saat memberi wejangan Sarasehan Temu Kadang.
“Ingin tahu lebih jauh tentang Persaudaraan Setia Hati Terate? Masuk dan gabung saja ke dalamnya. Persaudaraan Setia Hati Terate/Ilmu SH adalah ilmu Tuhan tidak bisa dijabarkan seharian muput sebab waktunya tidak akan cukup. Tidak bisa ditulis di atas kertas sebab kertasnya tidak cukup untuk merangkumnya. Ilmu SH letaknya ada di dalam hati “Mutiara” yang bertahta di hati sanubari.
*(........bersambung........)
Sebenarnya Mbah Kelung pernah mencicipi latihan di Persaudaraan Setia Hati Terate sekitar tahun 2000.an oleh karena kesibukkan dan petualangannya belum berakhir ia sempat keluar latihan dari SH Terate hanya sampai pada tingkat sabuk Jambon saja di unit latihan Desa Sarwodadi. Dan kini pada awal 2012 bergabung dengan unit latihan Desa Susukan yang dipegang langsung oleh Ali Sodikin, S.Pd.SD.). Bersama 17 orang tingkat putih (letingnya) telah diwisuda sebagai warga Persaudaraan Setia Hati Terate pada malam minggu 24 Nopember 2012 besuk di Aula SMA Negeri 01 Ulujami.
Ia lahir di sebuah pedukuhan terpencil
Dukuh Bengkelung Desa Sarwodadi, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, adalah sebuah pedukuhan kecil dan terpencil dikelilingi oleh hamparan sawah luas. Jika musim hujan tiba pedukuhan ini sebagian wilayah terendam air dan jalanjalan pedukuhan tersebut menjadi becek. Kehidupan masyarakat pedukuhan Bengkelung sebagian besar bermata pencaharian ternak itik (bebek) dari penetasan, pembesaran, pedaging, sampai produksi telur asin Bengkelung yang khas tidak kalah lezatnya dibandingkan dengan telur asin asal Brebes.
Yang paling langka dan menjadi ikon makanan khas Kabupaten Pemalang dan asli karya dari tangan trampil putra daerah pedukuhan Bengkelung yakni ”Kolak Telur”. Yang belum mencicipi makanan Kolak Telur akan penasaran apalagi yang hoby icipicip kuliner dijamin kesengsem lan tresno dengan jenis makanan yang satu ini. Kuning telurnya membentuk bulat keras seperti bakso digigit terasa pulen, kenyal, manis gurih dan khas dilidah rasanya “nyamnyaam”. Makanan ini hanya bisa didapat (dipesan) di Dukuh Bengkelung. Pejabat pemerintah Kabupaten Pemalang jika ada acara tertentu atau menjamu tamu khusus selalu memesan kolak telur di sini, sebab proses pembuatannya tidak bisa ditiru (diproduksi) oleh daaerah lain. Barangkali ada resep rahasia yang tidak boleh dibocorkan ke luar pedukuhan. Bu Camat Comal pun pernah memperagakan pembuatan Kolak Telur ini juga gagal tidak jadi. Hanya orang Bengkelung sajalah yang bisa membikinnya. Makanan khas yang lain adalah sate bebek sebab daerah ini termasuk produsen bebek baik daging atau pembibitan bebek terbesar di wilayah Kecamatan Comal.
Pendidikan anakanak Pedukuhan Bengkelung adalah Pondokan Pesantren (Ponpes). Mereka lebih memilih menimba ilmu pergi ke Ponpes dari pada pendidikan formal pada umumnya seperti SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pedukuhan Bengkelung layak disebut Pedukuhan Khaum Islam hal ini telah diakui secara umum di Wilayah Kecamatan Comal dan sekitarnya.
Hadi Purwanto alias Anteng Sutrisno alias Sutrisno, adalah nama kecil Mbah Kelung yang terlahir dari seorang ayah Sugiri bin H. Umar dan seorang ibu Nuriyah binti Munadi pada tanggal 21 September 1967 pada hari Kamis Legi, Jam 11.an siang. Sutrisno kecil terlahir agak berbeda dengan anakanak kecil sebayanya. Ia telah mengalami mati suri 3x sejak kecil sehingga gantiganti nama. Dan akhirnya ia tumbuh besar menjadi anak baligh seperti umumnya yang terkadang nakal, ya terkadang kalem, dan terkadang jadi seorang anak yang sangat penakut.
Mbah Kelung pernah mengenyam pendikan formal masuk SDN 03 Sarwodadi di Bengkelung lalu melanjutkan ke SMP Negeri 02 Comal Jln. A.Yani Comal Pemalang kemudian dilanjutkan mondok ke Ponpes untuk mendalami agama Islam dan berpetualang.
Awal mula Mbah Kelung berpetualang
Dari sinilah, sejak usia tamat Sekolah Dasar Sutrisno kecil mengawali sebuah petualang (tahun 1981) ke Banger Kerawang di Batujaya, yakni pada Kyai Ji’i kemudian petualangannya pun berlanjut tanpa henti dari satu kota ke kota lain.
Di tempat perantauan yang baru ia selalu mempunyai rumah tinggal (hak milik). Ia nikah 3x. Istri
pertama adalah Winingsih, putri bapak Rasid dari ibu Tami, Desa Klegen, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mempunyai seorang buah hati tercinta Sukmana Bumy Lanji. Tidak berlangsung lama ia bercerai karena sudah tidak ada kecocokan lagi dalam mengarungi hidup bersama.
Kemudian menikah dengan orang Pekalongan, Jawa Tengah, tepatnya Bojong
Legok Clile nama Darsipah anak dari bapak Sulhani dan ibu Sarpi. Dari perkawinan ini membuahkan dua buah
hati. Pertama Restu Katon Legowo, dan yang kedua bernama Eligpi Laras Sempi.
Pepatah bilang bahwa jodoh rejeki pati lan urip kagungane Sang Hyang Widi. Kini Allah Taala berkehendak
lain tidak seperti harapan hamba-Nya. Perceraian kedua pun ia alami dengan jembaring
dhadha, wadhuk segara lan usus dhawa.
Waktu pun bergulir mengikuti berjalannya irama kehidupan dan Mbah Kelung hanya mengikuti obahing raga lan jangkahing suku akhirnya menikah lagi dengan wanita Padang Payakumbu 51 Kota. Nama Uliazni binti
Nurdin. Pada pernikahannya yang kali ini ia belum dikarunia anak. Perceraian
pun menimpanya kembali karena sesuatu hal yang
sangat prinsipil.
Itulah hidup. Manusia boleh memohon,
meminta dan berencana akan tetapi Allah SWT yang punya hak membuat keputusan akhir. Dan kita sebagai hambaNya
harus selalu taqwa dan ikhlas menerima kehendakNya (narimo ing pandum) dengan jiwa mardhatillah.
Tidak ada kamus untuk menyerah bagi mbah Kelung di dalam mengarungi sebuah
kehidupan. Rintangan dan problem adalah teman hidup kita. Tidak ada kehidupan
yang tanpa masalah, seperti ke-SH-an yang didapati dari SH Terate yang ia dalami.
Sakpira gedhening sangsara yen tinampa
amung dadi coba, sura dira jayaning rat swuh brasta lebur dening pangastuti. Wewarah
ini yang ia dengungkan suatu waktu dalam relung hati yang dalam.
Akhirnya di tahun 2013 ini tepatnya tanggal 18 April 2013 mbah Kelung al
Abu Hasan Sutrisno menikah dengan Iswatun binti Taeran dari ibu Sarmi, asal
Bandengan, Pekalongan, Jawa Tengah akan tetapi belum dikarunia buah hati pula.
Di tahun yang sama Mbah Kelung tertambat hatinya
pada wanita Boyolali, Wahyuningsih putri bapak Tugiman ibu Suparti. "Ini
istri terakhir akhir jaman," ujar Mbah Kelung. Wallahu a'lam bisawab.
Wanita asli Boyolali ini menjalankan pernikahan dengan Mbah Kelung 26 Juni
2013.
Jumlah semua anak Mbah Kelung tiga. Satu dari Istri pertama, dua dari istri kedua. Istri yanag ketiga tidak dikaruniai anak. Dan alhamdulillah ia sudah menjalani kesempurnaan beribadah Haji Umroh ke tanah suci 3x dengan asma HU Abu Hasan Sutrisno.
Perjalanan hidup spiritual Mbah Kelung sangat panjang dan berlikuliku, jika dijabarkan secara detail dan runtut tentunya memakan waktu berharihari tidak bakal rampung. Kisah ini berawal dari setiap hendak tidur yang dipikirkan adalah bagaimana mencari dan menemukan seorang guru untuk ditimba ilmunya (kanggo ngangsu kawruh).
Pada tahun 1987.an ia (Mbah Kelung muda) memberanikan diri untuk melanglang buana jauh diawali merantau jauh ke Banten. Di sana menemukan seorang guru yang bernama Kyai Mufasir selama 1 tahun ia nyantrik dan berguru. Berbagai pengalaman dan kawruh telah dikantongi, akan tetapi bagai perjalanan panjang di padang savana, rasa haus selalu dan selalu menyelimuti diri Sutrisno (nama kecil Mbah Kelung) ini. Kemudian berpetualang lagi berjumpa dengan Kyai Sar’i (Banten) tahun 1989 selama 6 bulan menimba ilmu beliau. Selanjutnya pada tahun 1990 selama 3 bulan ngelmu pada Kyai Bugel (Banten), beliau tidak punya kaki dan tangan alias bugel, namun beristri 4 wanita cantik-cantik dan mempunyai keturunan.
Kemudian pada tahun 1991.an ia merantau lagi ke daerah Kanekes Banten Rowoyan hanya 41 hari. Pada tahun yang sama (1991) menimba ilmu agama di Ponpes Cisalat Cigombong Bogor asuhan guru besar Kjai Abas bin Arsyoeddin bin Hasan selama 6 bulan. Pengetahuan Mbah Kelung pun makin bertambah lengkap dari pada sebelumnya.
Lalu, dalam petualangan yang lain, pada suatu hari Mbah Kelung berada di terminal Surabaya (tahun 1991) bingung mau mencari orang sakti dari mana apapun alirannya tidak masalah. Tibatiba ketemu orang tua disarankan untuk berguru saja ke “aliran” Batakaro (black magic) suhu Japit Kacaribu. Perkenalan dengan suhu Japit Kacaribu pun berlanjut dengan bahasa tubuh sebab sang suhu hanya bisa bahasa Batakaro sedangkan Mbah Kelung tidak tau bahasa beliau. Itu adalah aliran hitam pula yang pendadarannya (sangat menjijikan) diwajibkan mencari 41 buntut (ekornya) tikus dan untuk dimakan mentahmentah agar ilmu hitamnya merasuk dan mengendap matang. Itulah masa lalu kelam Mbah Kelung berbagai ilmu hitam pun pernah ia jajagi.
Ia “Mbah Kelung” pun tidak puas apa yang dicari belum ketemu, akhirnya mencari guru lagi untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan kawiyanan.
Pada pertengahan tahun 1991 ada 9 (sembilan) santri termasuk Mbah Kelung diberi sebuah amanah oleh guru disuruh berjalan kaki dengan telanjang bulat tidak ada sehelai kain yang menempel pada tubuhnya dari Demak sampai Ujung Banten (pulang pergi). Lama perjalanan tidak tanggungtanggung dari tanggal 1 (satu) suro sampai 1 (satu) suro tahun depannya (satu tahun muput perjalanan) oleh perintah guru H. Abu Bakar dari Demak. Alhamdulillah subhanallah amanah tersebut berjalan lancar dan banyak hikmah yang dipetik selama dalam perjalanan. Tapi kedelapan santri yang lainnya telah gugur duluan.
Ada kejadian aneh sewaktu Mbah Kelung laku wirang (telanjang) berjalan jauh. Dari Kerawang diikuti seorang wanita cantik berjilbab sambil nuntun sepeda motor ’75, sepatu dijinjing sambil bilang.
“Udahlah Kang berhenti rialatnya mbojo karo aku saja...”
Kalimat itu di ulangulang sepanjang jalan sampai ke Cikampek. Akan tetapi Mbah Kelung tidak bergeming karena dalam perjalanan mencari jatidiri atau pelepasan yang diperintahkan oleh H. Abu Bakar belum usai. Ia tidak mau terpancing nafsu aluamah dan supiyah. Akhirnya wanita itu menghilang entah kemana perginya tidak diketahui oleh Mbah Kelung.
Ujian atau pendadaran kedua (di tahun 1992.an), Mbah Kelung diamanahi berjalan telanjang bulat (laku wirang) yang kedua kali ternyata gagal di tengah perjalanan. Sekitar di wilayah Cirebon ada anakanak seusia SLTP mainmain dengan ketapel (maaf) barangnya Mbah kelung diterpil (dipanah dengan ketapel tangan) dan kena! Sakitnya bukan main dan secara otomatis dan refleks mengeluarkan jurus, anakanak itu dilempar jarak jauh. Dan karena peristiwa itu Mbah Kelung tidak melanjutkan perjalanan karena terpancing nafsu amarah alias gagal dalam rialat, dan tidak berani kembali ke Demak.
Pada tahun 1992 pada saat ia berkhalwat (samadi) di tempat sepi untuk menempa (ndadar) diri pribadi dan jatidiri guna memaknai arti sebuah kehidupan yang lebih hakiki tibatiba didatangi sesosok guru ghoibnya, berbicara dan menyuruh atau memberi tugas:
“Kalau kamu mau (menginginkan) apa yang kamu cari (diperoleh), pergilah (segera) ke Gunung Ceremai sekarang (juga) temui Kjai Sjaefoeddin Moenawar alamatnya di Jatipangwaru. Tanya, semua orang pasti tahu.”
Kemudian Mbah Kelung tanpa ba.bi.bu.ba ia langsung bergegas dan berkemaskemas berangkat ke terminal Cirebon naik angkutan jurusan Gunung Cemai. Lalu tanya sama kernet.
“Mas tolong turunkan aku nanti di Jatipangwaru,” dengan sigap kernet tersebut paham dengan pertanyaan Mbah Kelung, dijawab dengan anggukan “siap”.
Sekitar setengah jam perjalanan menuju Gunung Ceremai dari terminal Cirebon sang kernet berteriak.
“Jatipangwaru… Jatipangwaru… Jatipangwaru…!!!”
Kemudian Mbah Kelung turun, penumpang lain banyak yang ngomong.
“Mas ini hutan kok turun, mau kemana?”
Mbah Kelung cuma diem segan untuk menjawab. Setelah turun disitu yang ada hanya tebingtebing tinggi. Malam yang gelap gulita Mbah Kelung lagi mencari arah mata angin untuk melanjutkan sebuah perjalanan mencari Jatipangwaru. Ternyata ada sebuah Jatipangwaru yang menyala (bercahaya) di tengah gelapnya malam. Tidak ada pilihan lain kecuali mendekat dan mengikuti asal cahaya tersebut, kaki pun melangkah mengikuti sebuah kata hati. Ia hanya bisa ngetuti lakuning suksma, alias raga ketuntun suksma.
“Inilah pasti yang aku cari,” bisik Mbah Kelung.
Akhirnya ia memanjat tebing pelanpelan karena jalan gelap dan curam. Sangat menakjubkan. Di atas sana ada sebuah rumah yang bangus banget. Lalu Mbah Kelung ketuk salam ketika sudah sampai di depan pintu teras depan. Dari dalam ada seorang kakek membalas salam.
“Wa’alaikumssalam warrahmatullahi wabakarrokatuh...”
Sebelum Mbah Kelung melontarkan sebuah pertanyaan kakek renta itu sudah memperkenalkan diri.
“Abdi Kjai Sjaefoeddin Moenawar.”
“Abu, kamu sudah tak tunggu kedatangannya. Kok tidak datang-datang?” lanjut Kyai.
“Kenapa namaku Abu?” tanya Mbah Kelung.
“Nanti kalau Haji Umroh namamu sendiri adalah Abu Hasan Sutrisno” jawabnya.
Ia bertanya-tanya pada diri sendiri. Kenapa kedatangannya telah ditunggu-tunggu dan beliau juga telah tahu nama sejatiku yang aku sendiri tidak paham bahwa namaku adalah “Abu Hasan Sutrisno”. Setahuku namaku adalah Sutrisno, gerutunya sendiri.
Mbah Kelung lalu diam termenung ngungun memahami kejadian ganjil ini dan tidak masuk akal (tidak logis). Tapi ia tetap percaya dan yakin bahwa dunia ini serba “jaiz”. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Taala. Setelah itu Mbah Kelung disuruh ambil air wudlu ke sungai padahal dari tadi tidak nampak ada sebuah sungai, akan tetapi setelah Kyai menunjuk ke arah tertentu disitu sungai itu muncul dengan tibatiba dan sebelahnya ada sebuah musholah. Sebelum Mbah Kelung menuju ke sungai Kyai bilang.
“Tunggu aku datang. Sebelum aku datang jangan pergi dari mushola itu”
Setelah Kyai datang mushola baru dibuka. Di dalamnya ada dua ruangan, kata Kjai Sjaefoeddin Moenawar
“Kamu di kamar ini, kalau kamar itu punya anakku Dewi Permatasari dia lagi tarak brata untuk menebus sebuah dosa (pensucian diri) selama 255 tahun.”
Diantara wejangan dari Kyai yang sangat berkesan adalah.
“Cintailah kedua orang tuanya. Sungkemlah pada ibu di malam Kamis jika kamu kepingin sukses dari segalanya termasuk keilmuan. Ngapura ke ibumu dan sodakohlah pada ibu. Usahakan tiap malam Jumat Kliwon bersodakohlah minim kepada 1 (satu) anak yatim piatu maksimal 1000 (seribu) anak yatim piatu dan eluseluslah kepalanya.
Kemudian Mbah Kelung diajak jalan kaki selama 21 hari entah kemana arah tujuannya tahutahu sudah berada di pesisir pantai laut selatan. Ia tidak mau tau atau banyak bertanya. Pokoknya pasrah mau dibawa kemana ia manut saja sama kyai. Disitu dikenalkan dengan seorang kakek gagah, tegar, ganteng, dan tegap yang menggandeng dua anak kecil yang satu ganteng (namanya Raga) yang satunya cantik (namanya Sukma) sekitar umur 7 tahunan. Kakek gagah itu namanya Ki Batoessalam adalah pamanya dari Raga dan Sukma.
Mbah Kelung dititipkan pada Ki Batoessalam oleh Kjai Sjaefoeddin. Di rumah Ki Batoessalam ada seorang wanita namanya Putri Lestari ternyata beliau ibu dari Raga dan Sukma. Oleh Ki Batoessalam, Mbah Kelung ditempa dan diajari berbagai kawruh dan ajaran beladiri baik secara nyata atau pun melalui media ghoib (metafisika) segala yang belum ia ketahui. Hampir 21 hari di sana lalu pulang, akan tetapi sebelum pulang ia disuruh mengasuh kedua anak ghoib tadi Raga dan Sukma, untuk rewangrewang jika pada suatu saat diperlukan atau dibutuhkan.
“Ini Raga dan Sukma biar ikut kamu Abu,” ujar Ki Batusalam.
Titah Padepokan Alif Ba,aluni “Mbah Kelung Sutrisno”
Dari ”Guru Ghoib” itulah Mbah Kelung banyak menemukan berbagai ilmu yang selama ini ia caricari dan usut punya usut ternyata Kjai Sjaefoeddin tersebut telah meninggal dunia (wafat) pada tahun 1928an yang silam.
Sebelum Mbah kelung dilepas beliau telah memberikan sebuah amanah yakni lambang “Padepokan Alif”. Lambang tersebut diamanatkan kepada Mbah Kelung pada tahun 1992 (diciptakan oleh Kyai pada tahun 1928an) agar Abu (Mbah Kelung) bisa mengamalkan ajaranajaran yang tersirat maknanya pada lambang tersebut. Saat itu penyampaiannya lambang dari Kyai kepada Mbah Kelung tersebut hanya digambar pada tanah. Tetapi ada semacam keistimewaan gambar tersebut mengeluarkan cahaya dan meresap ke tubuh Mbah Kelung sehingga lambang tadi selalu teringat terus. Seperti gambar di bawah ini.
Makna lambang Padepokan Alif Ba,aluni:
Pada urat nadi tertulis “a’udzubillah” artinya kita wajib
dan selalu berlindung kepada Allah SWT. Tapak tangan melambangkan bahwa takdir kita berada pada kekuasaan Allah semata. Tulisan “ain” sang penguasa jagad raya paling atas. Garis kehidupan manusia: tidak boleh congkak,
berawal dari Allah berakhiur kembali kepada-Nya.
Sangkan paraning dumadi.
Delapan tahun tujuh bulan (8 th, 7 bln) Mbah Kelung seperti orang gila selama diwulang oleh Raga dan Sukma tersebut. Kadang melakukan gerak sendiri, sebuah gerakan yang baru ia kenal dan akhirnya menjadi materi baku jurus pada “Padepokan Alif Ba,aluni”
Lambang yang asli ini diserang tidak tersentuh. Dan jika ingin merepro dan khasiatnya sama harus difoto/repro pada jam 11.00 WIB di hari Jumat.
Kebanyakan anggota pandepokan alif dianggap banci artinya karena takut (tidak suka) berkelahi tetapi jika ada yang beli pastilah diladeni (cilik ora turah bakal, gedhe orang kurang bakal) karena ini jadi prinsip. Dan selama itu pula banyak gembong preman kotakota besar (Pekalongan, Brebes, Tegal, dan lainlain) telah bergabung dan akhirnya sadar tidak lagi hoby berkelahi malah sudah pada tekun menjalani ibadah sholat sesuai ajaran Islam. Belajar untuk menjadi manusia yang taqwa.
Pada tahun 1993 bertapa atau menyepi di makam Mbah Nurduryo, Moga Pemalang, di sana ia menemukan seorang guru dari pondok pesantren (ponpes) Cikadu Watukumpul Pemalang namanya Kyai Busro. Pada beliaulah ia banyak menimba kawruh dan ilmu agama dan sebagainya.
Pada tahun 1996.an melanjutkan pertapaannya seperti: di Syekh Pandanjati, Mbah Bantarbolang, Mbah Palintara Moga, ditemukan berbagai petunjuk (resep) dari segala kehidupan di jagad gumelar yang luas ini juga jagad gumulung yang penuh rahasia. Pada akhir tahun 1996 ia bertapa di tepi Gua Srandil menemukan berbagai jenis pengobatan dari segala penyakit.
Pada tahun 1997 Mbah Kelung sempat berkelana ke Surabaya di Songgoriti dan Kemitir (aliran hitam/black magic) juga memperoleh banyak pengalaman tentang arti dan rahasia kehidupan di alam fana ini.
Tahun 1998 ia mengakhiri petualangan (berkelana) untuk sementara di Manado dan membuka praktek umum di sana. Praktek dari segala permintaan tamu (pasien) tidak terikat pada spesialis penyakit khusus. Di Manado inilah ia pertama kali menerima serta membuka pelatihan murid baru dengan bendera Padepokan Alif Ba,aluni dan jumlah siswa saat itu mencapai 600 lebih. Di Manado disaat padepokan lagi jayajayanya Mbah Kelung mendapat bisikan ghoib untuk berpetualang lagi. Ia tinggal di Manado hampir 1,5 tahun dan sudah memiliki rumah tinggal tetap dengan gelar sebagai guru besar “Mbah Kelung Sutrisno”. Akhirnya rumah dan segalanya dipasrahkan pada asistennya untuk tempat tinggal dia (dirawat) dan mengembangkan Padepokan Alif Ba,aluni sebab Mbah Kelung harus ngetuti titah guru ghoib untuk melanjutkan petualangan berikutnya.
Diantaranya mengobati:
orang gila (stress) sinting diabetes (dbm)
morfinis narkoba lumpuh
strooke rheumatik magh
TBC (paru-paru) ispa epilepsi/ayan
migrain jantung/berdebar gatal-gatal/scabies
santet tenung gendam
sihir dibikin orang pelet
ambien (wasir) polip kesemutan mata
kista (hamil daging) liver kanker
panastis keputihan pendarahan
kuping kopok tuli borok dll kadas (panu)
Melayani pengobatan herbal secara holistic.
Pengobatan ghoib penyakit dalam.
Konsultasi jodoh, rejeki (hijib mbongkar bondho donya)
Memberi pengijasahan semua ilmu seperti:
hijib borki,hijib saeton, hijib maghrobi, hijib satir, hijib hsror, hijib kofila, hijib al hadaad, hijib kowi, hijib autad, hijib saeful adzom, hijib sirul jalil hijib sayidina ali, hijib badar, hijib rifai, hijib satit, hijib al amin, hijib putergiling dll.
Juga memberikan:
ilmu pemisah pasangan, ilmu pengraketan, ilmu sungai raja, ilmu rajadiraja, ilmu singaraja, ilmu mahkota sulaeman, ilmu tugel pangangen, ilmu pelet jabat tangan, ilmu bersetubuh lewat mimpi, ilmu pelintir mrica, ilmu gendam (tk.1-7) gendam tatap mata, gendam ceblek, gendam tepuk, cara praktek gendam, gendam air di botol, gendam sulap.
juga ilmu puter giling, pemanggil roh, pelet ketan hitam, pelet tebu ireng, pelet aji samar suksma raga, ilmu penarik pusaka di laut dayangan manak, kunci menarik benda pusaka, ilmu meliwis sewu.
Ruwat (Murwakala Sukerta dan Sengkala):
ruwat karma hitam, ruwat ikhmatul mustajab, ruwat maunah lillah.
Juga mengijasahkan:
ilmu sulap hypnotis/hipnotherapy metafisik dll.
Ajian:
Dan ia pun sempat memiliki 13.an unit rumah dalam perjalanan petualangan sampai sekarang. Di tahun 2001 membuka praktek di Grogol dan pernah sesekali bentrok (tarung/duel) dengan beberapa perguruan beladiri lain seperti samber nyawa, dasa rasa, malaikat satu, gending kencana, dan lainlain. Alhamdulillah belum pernah bentrok dengan SH Terate, tuturnya.
Pada tahun 2003M hijrah ke Brebes. Lalu pindah ke Comal (Dukuh Bengkelung) tempat tanah kelahiran, kemudian merantau lagi ke Cikarang, dan pada akhirnya kembali ke Comal lagi sampai hari ini.
Istriistri beliau sudah diceraikan semua, saat itu statusnya menduda. Inilah takdir ilahi: rejeki, pati, urip, dan jodoh iku pinestening Gusti Allah kang Mahasuci. Susah senang haknya janma sebagai titah sakwantah. Walaupun mempunyai segudang kalinuwihan (ilmu) akan tetapi jika Allah SWT menentukan lain (jadi duda) sebagai titah hanya nrima ing pandum tidak bisa berkehendak. Manusia punya hak merencana akan tetapi yang menentukan (Finishing)-nya ada pada Pangeran kang Akarya Jagad Raya.
Kalau dihitung secara matematika, murid Mbah Kelung sudah mencapai puluhan ribu orang tersebar rata ke pelosok negeri yang kita cintai. Muridmuridnya banyak yang kesohor (terkenal) di kota mereka tinggal, seperti Sumatera, Kalimantan, Palembang dan lainlain. Dalam dunia kebathinan ia mempunyai julukan “Sunan Pantai” yang memberi Kyai Abas bin Arsudin bin Hasan dari Bogor.
Ia lebih akrab dipanggil si Raja dari Segala Gendam tingkat tujuh. Padahal kalinuwihan yang lain dan menyolok pun banyak, ia juga pakar pelet, (maaf) ketika dikonfirmasi mengenai babagan santet menyantet ia tersenyum dan mengijasahi juga jika ada yang berminat ke hal yang ekstrim ini.
“Pokoknya di sini melayani segalanya, mas. Apapun permintaan pasien. Ibarat toko, kami melayani segala kemauan pembeli,” jelasnya pada tim liputan terate dan memberi garansi.
Kini Mbah Kelung akan always pada ajaran Setia Hati (SH) dengan nafas Islam sebagai pungkasan petualangan untuk hidup damai sejahtera dunia akherat. (*) (loOk 2/8/2012).
Intermezo:
Anda ingin menjadi pesulap mahir? Datang aja ke mbah Kelung, siap mengajari sampai menjadi magician profesional.
Motto:
Jika banyak berkhianat pada semua orang maka usaha Anda akan cepat bangkrut atau gulung tikar dan jika banyak banyak bikin bahagia orang-orang maka banyak rejeki yang datang pula. (mbah kelung)
Jangan minta duit – nanti ada yang ngasih sendiri
Jangan ngarani duit – nanti duit ada arane dewe
Jangan bilang “Ya” – jika tidak bisa! (mbah kelung)
by : Abdul Lukman Prabowo (loOk)
Bengkel Seni Pandu member of art ambassador Pemalang city
warga PSHT tahun 1989.
(Pemalang, 6 Juni 2013)
Boleh minta kontak dan alamatnya mbah kelung Pak? Saya ingin bersilahturahmi.
BalasHapusAssalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar 750juta saya sters hamper bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu dengan kyai ronggo, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI RONGGO KUSUMO kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 3Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 3M yang saya minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada. Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi kyai ronggo kusumo di 082349356043 situsnya www.ronggo-kusumo.blogspot.com agar di berikan arahan. Toh tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sama baik, jika ingin seperti saya coba hubungi kyai ronggo kusumo pasti akan di bantu
HapusAssalamualaikum senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman-teman disini. barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan. Beberapa waktu yang lalu perusaan percetakan saya dirundung hutang yang cukup besar. Hal itu di akibatkan melonjaknya harga kertas dan tenaga upah yang harus saya bayar kepada para karyawan saya. Sementara itu beberapa tender yang nilainya cukup besar gagal saya menangkan. Akibatnya saya harus menjaminkan mobil saya saya untuk meminjam hutang dari bank. Namun hal itu belum cukup menutup devisit perusaan. Bahkan pada akhirnya rumah beserta isinya sempat saya jaminkan pula untuk menutup semua beban hutang yang sedang dilanda perusaan. Masalah yang begitu berat bukan mendapat support dari istri justru malah membuat saya bersedih bahkan sikapnya sesekali menunjukan rasa kecewa. Hal itu di sebabkan semua perhiasan yang sempat saya hadiahkan padanya turut saya gadikan. Disaat itulah saya sempat membaca beberapa situs yang bercerita tentang solusi pesugihan putih tanpa tumbal dan akhirnya saya bertemu dengan Kyai Sukmo Joyo. Kata pak Kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 5milyar dengan tumbal hewan. Tanpa pikir panjang semua petunjuk pak.kyai saya ikuti dan hanya 1 hari. Alhamdulilah akhirnya 5M yang saya minta benar benar ada di tangan saya. Perlahan hutang-hutang saya mulai saya lunasi. Perhiasan istri saya yang sempat saya gadaikan kini saya ganti dengan yang lebih bagus dan lebih mahal harganya. Dan yang paling penting bisnis keluarga yang saya warisi tidak jadi koleps. Jika ingin seperti saya. Saya menyarankan untuk menghubungi kyai sukmo joyo di 0823.9998.5954 situsnya www.sukmo-joyo.blogspot.co.id agar di berikan arahan
HapusBoleh minta kontak dan alamatnya mbah kelung Pak? Saya ingin bersilahturahmi.
BalasHapusPak trisno pie kabare,heri kangen bnget karo pak trisno
BalasHapusAssalamualaikum wrb, saya mohon maaf jika postingan ini menyinggung perasaan anda semua tapi saya lillahi ta’ala hanya mau menceritakan pengalaman pribadi saya yang mengubah kehidupan saya menjadi sukses. Perkenalkan terlebih dahulu saya Suci Andini tinggal di Riau,dulu saya berprofesi sebagai penjahit namun himpitan ekonomi yakni hutang piutang dalam membangun usaha saya kian semakin besar tapi saya tidak menyerah dengan keadaan saya tetap ikhtiar, pada suatu hari saya membuka buka internet tidak sengaja saya melihat postingan seseorang yang sama seperti keadaan saya tapi beliau sudah berhasil,beliau dibantu oleh Kyai H. Sakti Mangunkarso tanpa pikir panjang saya menghubungi beliau, saya diberikan pencerahaan dan solusi, pada awalnya saya ragu ragu tapi saya coba memberanikan diri mengikuti saran beliau,alhamdulillah berjalan lancar dan sekarang saya punya beberapa mini market dan penginapan didaerah Riau,terimah kasih saya ucapkan pada Kyai H. Sakti Mangunkarso sebab berkat beliau saya bisa seperti ini,mungkin banyak orang yang menyebut saya mengada-ada tapi saya buktikan sendiri,khusus yang serius mau bantuan silahkan hub beliau Kyai Sakti Mangunkarso beliau orangnya ramah ini nomor beliau 0852 1117 4125 ini pengalaman pribadi saya percaya atau tidak semua tergantung pembaca demi Allah ini nyata sekian dan terima kasih ,Assalamualaikum Wrb....allahuakbar....allahuakbar....allahuakbar.
BalasHapusAssalamualaikum senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman-teman disini. barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan. Beberapa waktu yang lalu perusaan percetakan saya dirundung hutang yang cukup besar. Hal itu di akibatkan melonjaknya harga kertas dan tenaga upah yang harus saya bayar kepada para karyawan saya. Sementara itu beberapa tender yang nilainya cukup besar gagal saya menangkan. Akibatnya saya harus menjaminkan mobil saya saya untuk meminjam hutang dari bank. Namun hal itu belum cukup menutup devisit perusaan. Bahkan pada akhirnya rumah beserta isinya sempat saya jaminkan pula untuk menutup semua beban hutang yang sedang dilanda perusaan. Masalah yang begitu berat bukan mendapat support dari istri justru malah membuat saya bersedih bahkan sikapnya sesekali menunjukan rasa kecewa. Hal itu di sebabkan semua perhiasan yang sempat saya hadiahkan padanya turut saya gadikan. Disaat itulah saya sempat membaca beberapa situs yang bercerita tentang solusi pesugihan putih tanpa tumbal dan akhirnya saya bertemu dengan Kyai Sukmo Joyo. Kata pak Kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 5milyar dengan tumbal hewan. Tanpa pikir panjang semua petunjuk pak.kyai saya ikuti dan hanya 1 hari. Alhamdulilah akhirnya 5M yang saya minta benar benar ada di tangan saya. Perlahan hutang-hutang saya mulai saya lunasi. Perhiasan istri saya yang sempat saya gadaikan kini saya ganti dengan yang lebih bagus dan lebih mahal harganya. Dan yang paling penting bisnis keluarga yang saya warisi tidak jadi koleps. Jika ingin seperti saya. Saya menyarankan untuk menghubungi kyai sukmo joyo di 0823.9998.5954 situsnya www.sukmo-joyo.blogspot.co.id agar di berikan arahan
BalasHapusAssalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua,
BalasHapusSengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan
Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar 800juta saya stres hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu dengan ki sholeh pati, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KI SHOLEH PATI kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 5Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 5M yang saya minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada. Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi KI SHOLEH PATI di 0852-1905-3025 situsnya www.PESUGIHANISLAMI.ye.vc agar di berikan arahan. Toh tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sama baik, jika ingin seperti saya coba hubungi KI SHOLEH PATI pasti akan di bantu