Pemalang, Dialog - Ada tugas utama Dewan Harian Ranting (DHR) Badan Penerus Pembudayaan Kejuangan (BPPK) 45 Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang yakni empat pilar kebangsaan seperti yang telah diletakkkan oleh pendiri bangsa Indonesia, ujar Ali Sodikin, SPd.SD pada Musrant (Musyawarah Ranting) di Pendopo Kecamatan Comal, Senin (8/4).
Empat pilar yang dimaksud adalah pertama Pancasila, kedua Undang-Undang Dasar 45, ketiga Bhineka Tunggal Ika, yang terakhir Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). DHR adalah ROH jiwa semangat 45 dan DHR Comal lahir karena jiwa dan semangat nasional 45, lanjut ketua DHR Ranting Comal Ali Sodikin.
Dibawah kendalinya DHR Comal kini sudah mempunyai 99 kader komunikator untuk melestarikan jiwa semangat 45. Ia berharap pengurus berikutnya (periode tahun 2013-2018) sebagai penyambut estafet kejuangan akan lebih berprestasi dan bermanfaat anggota dan masyarakat umum.
Dampak globalisasi dunia berpengaruh besar sekali pada tata nilai dalam hidup masyarakat, akan tetapi tidak bisa dipungkiri sisi negatifnya pun luar biasa pula, sudah tidak berdasarkan Pancasila dan UUD 45 lagi. Negara kita sudah enam dasa warsa berada di alam merdeka, jiwa nasionalisme nampaknya telah luntur. Nasionalisme menjadi barang langka, sulit ditemukan di tengah masyarakat sekarang ini. Banyak golongan yang hanya mementingkan kepentingan diri sendiri, mengesampingkan kepentingan umum, dan nilai-nilai luhur Pancasila, dan tanpa ketauladanan, ujar Letkol (Purn) H.Sujadi, ketua DHC (Dewan Harian Cabang) Kabupaten Pemalang.
Masyarakat sekarang lebih banyak menuntut ganti untung bukannya ganti rugi seperti sifat dan watak pejuang pendahulu kita. Revitalisasi Pancasila sangat perlu sebagai inspirasi, nilai kebijakkan publik, dan untuk menjalankan nilai-nilai luhur ke depan lebih baik.
Sisi lain, masyarakat di era kini sudah banyak me-mleset-kan Pancasila menjadi Pancagila (Gila harta, Gila tahta, Gila wanita, Gila pangkat, dan Gila derajat). Susah sekali menemukan tokoh yang loyal dengan Pancasila. Walau masih ada segelintir orang yang selalu komitmen dengan ideologi dasar negara tersebut tapi persentasenya selalu dan selalu dibawah jauh, ujar anggota Musrant yang tidak mau disebutkan namanya.
Revitalisasi Pancasilan tidak ada artinya jika tidak diimbangi pemikiran yang sehat, iklim sejuk, tenggang rasa yang kuat. Pemikiran dan sikap seperti ini yang wajib dimiliki segenap bangsa, ujarnya. (look)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar