15 Unit traktor siang dipekerjakan
Pak menteri dirubung pejuang kuli tinta (media cetak dan elektronik)
Pekalongan, hariandialog.com/Dialog - Jawa Tengah adalah penyumbang beras dan salah satu daerah penyangga ketahanan pangan Jawa Tengah bahkan Nasional, antara 45% hingga 5% dari produksi beras nasional.
Demikian terungkap dalam temu wicara antara Menteri Pertanian Suswono dan para petani, kelompok tani dan penyuluh pertanian di Desa Sijeruk, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, belum lama ini.
Ada 24.751 hektar lahan pertanian di Pekalongan yang sangat efektif untuk menciptakan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan nasional, “Harga tidak mahal dan petani sejahtera, itulah harapan masyarakat Pekalongan. Tetapi yang utama adalah harga wajar, petani untung, konsumen tidak diberatkan,” ujar Suswono seperti ditujukan kepada Bupati Pekalongan Ahmad Antono.
Pada tahun 2045, ungkap Suswono, penduduk dunia akan mencapai jumlah 9 milyar dan kebutuhan pangan pun akan meningkat hingga dua kali dari sekarang. “Jadi, tantangan bagi petani semakin berat, apalagi perubahan musim tidak menentu. Saat ini sebenarnya sudah masuk musim kemarau, tapi data dari BMKG tiga bulan ke depan masih ada hujan. Kejadian seperti ini, yakni hujan sepanjang tahun, pernah terjadi tahun 2010. Untuk lahan tadah hujan tidak perlu kawatir tetap bertanam dan bertahan. Jika hujan berhenti di jalan ada solusi lain, yakni dengan sistem pompanisasi. Sekarang manfaatkanlah mumpung masih ada hujan. Target pemerintah tahun depan surplus 10 juta ton gabah kering giling, agar bisa terpenuhi,” papar menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sedang dililit masalah suap kuota impor daging sapi.
Saat ini, lanjut Suswono, saluran irigasi yang rusak mencapai 52% dan membutuhkan anggaran Rp 21 triliun. “Jika anggaran ini terpenuhi maka 9,1 juta gabah kering giling akan tercukupi atau mendekati target 10 juta ton. Karena anggaran terbatas, jalan keluarnya adalah dengan percepatan tanam yang serempak,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Mentan menyerahkan bantuan 15 unit traktor roda dua Kubota Quick G3000 Md.RD85DI-25 dari APBN 2013 bagi 15 kelompok tani, yakni Kelompok Brojo Jaya Desa Salak Brojo Kecamatan Kedungwuni, Kelompok Waringin Desa Pododadi Kecamatan Karanganyar, Kelompok Widoro Desa Sukorejo Kecamatan Kesesi, Kelompok Tani Maju Desa Pekuncen Kecamatan Wiradesa, Kelompok Jaya Arum Desa Tratebang Kecamatan Wonokerto, Kelompok Kalinggihan Desa Banjarejo Kecamatan Karanganyar, Kelompok Maju Makmur Desa Ujungnegoro Kecamatan Kesesi, Kelompok Sriwijaya Desa Kalijoyo Kecamatan Kajen, Kelompok Giat Makaryo Desa Sambiroto Kecamatan Kajen, Kelompok Pangestu Desa Wonokerto Wetan Kecamatan Wonokerto, Kelompok Mugi Makmur Desa Depok Kecamatan Siwalan, Kelompok Lestari Desa Pait Kecamatan Siwalan, Kelompok Babadan Desa Pait Kecamatan Siwalan, Kelompok Tani Gambiran Desa Larikan Kecamatan Doro, dan Kelompok Gumenggeng Desa Randumuktiwaren Kecamatan Bojong.
Mengenai pemberatasan hama tikus, Suswono telah tanda tangan kerjasama di Jakarta dengan Panglima TNI, ada Brigade Pengamanan Hama yang siap diterjunkan jika kekurangan tenaga. Anggota TNI dan POLRI pun kini selalu siap untuk perang melawan hama tikus. (look/kukuh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar