Pemalang, Dialog – Sebenarnya mercusuar di Dermaga TPI Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang sudah ada akan tetapi energi listriknya dengan pulsa prabayar. Jadi terasa mahal dan berat, alangkah baiknya dinas terkait (dinas perhubungan) mencari solusi serta menggantinya dengan mercusuar permanen yang lebih hemat biaya seperti sel solar (tenaga listrik matahari) atau lainnya. Sebab mercusuar adalah kebutuhan primer dan vital bagi nelayan Asemdoyong untuk mengarahkan kapalnya ke arah perapatan dermaga biar tidak salah arah, ujar Ketua TPI Haryoto SP kemarin (17/5) pada Dialog di kantornya.
Selain mercusuar permanen ada hal penting lain yang perlu ditangani adalah landasan dermaga agar diperpanjang, memanjang lagi ke arah selatan. Sehingga kapal yang habis bongkar muatan ikan tidak berjubel menumpuk dan berbenturan dengan kapal-kapal yang hendak membongkar ikan. Sehingga lalulintas kepadatan kapal keluar masuk akan teratur dengan rapih, lanjut Haryoto.
Tidak kalah untuk diperhatikan adalah kuota solar (bahan bakar) yang diasupkan oleh Perusda untuk TPI Asemdoyong agar segera ditambah kuotanya, sehingga kuantitas frekuensi kapal yang berlabuh makin bertambah sehingga target produksi dari DKP untuk tahun ini (2013) yang Rp. 24.000.000.000,- ini bisa terpenuhi. Bahkan bisa diperoleh produksi lebih di atas target DKP tersebut. Saat ini nelayan banyak yang mengeluh karena jatah solar dibatasi oleh karena untuk pemerataan biar semua nelayan bisa kejatahan solar dan melaut.
Sedangkan di tahun sebelumnya target yang ditentukan selalu nutup bahkan di atas angka target DKP, antara lain di tahun 2010 memperoleh hasil produksi Rp. 18.027.503.000 dengan berat kisaran 5.149.306 Kg, untuk tahun 2011yang lalu hasil produksi mencapai Rp. 20.069.522.000,- dengan berat 5.735.521 Kg, dan pada tahun 2012 hasil produksi yang ditarget oleh DKP Rp. 20.000.000.000,-an malah memperoleh hasil produksi Rp 21.413.444.000,- berat produksi sekitar 6.117.958 Kg.
Lanjut Haryoto, sudah tiga tahun terakhir ini sungai dan muara masuk ke dermaga TPI Asemdoyong belum dilaksanakan pengerukan. Pendangkalan pun otomatis sudah menggejala walaupun belum begitu berasa bagi nelayan. Untuk kasus proses pendangkalan akses ke dermaga biasanya terjadi di musim penghujan, jelasnya pada dialog sambil mengakhiri penbicaraan. Sampai berita ini diturunkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pemalang Muntohir SPi MM belum bisa dikonfirmasi. (kukuh/sisono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar