Pemalang, Dialog – Malang bagi Yoga Pratama (9) dan ibunya Sirohyatun (34) ditemukan tewas sejam kemudian (30/3) setelah tenggelam di saluran irigasi skunder yang pada saat itu debit airnya penuh di Desa Kendalsari.
Ibu dan anak yang tinggal di Desa Kendalsari RT.004 RW.005, Kecamatan Petarukan ini awalnya sore itu Yoga tidak mau ngaji di TPQ (Taman Pendidikan Qur’an) desa dan ingin liburan ke familinya untuk metik jambu di Desa Jrakah, Kecamatan Taman. Keinginan Yoga tersebut didukung oleh ibunya. Kemudian keduanya berboncengan menggunakan sepeda jengki menuju Jrakah yang berjarak sekitar 5 km ke arah barat.
Si janda Sirohyatun itu berboncengan mengayuh sepeda menelusuri sungai. Di tengah perjalanan Yoga tiba-tiba minta berhenti untuk cuci tangan karena tangannya kotor, seperti yang dituturkan oleh keluarga korban. Keduanya menuju tepi sungai. Namun terpeleset dan tenggelam lantaran tidak bisa berenang. Sang ibu spontanitas menjeburkan diri dengan maksud mau menolong anak tersayang. Naas bagi si ibu dan anak, sama-sama tidak bisa berenang dan tenggelam bersama-sama pukul 15.00 WIB dan jenasah diketemukan warga sekitar pukul 16.00.
Peristiwa ini pun dibenarkan oleh Kapolres Pemalang AKBP Tjuk Winarko, SH.MH. melalui Kapolsek Petarukan AKP Pranata, SH.MH. Yoga yang pertama-tama mencuci tangan ke tepi sungai, jelas Pratama.
Setelah diketemukan oleh polisi kedua korban tersebut dibawa ke dokter terdekat dr. Solahudin untuk menjalani pemeriksaan. Diperoleh keterangan bahwa kedua korban murni tenggelam tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan. Kemudian selanjutnya diserahkan ke keluarganya dan Minggu (31/3) dimakamkan secara berdampingan di pemakaman umum Desa Kendalsari, Kecamatan Petarukan. (loOk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar