Pemalang,
Dialog.
“Bila menginginkan sesuatu, bertanyalah pada laki-laki. Bila menginginkan
sesuatu itu beres, bertanyalah pada perempuan,” kata Margareth Theacher, mantan
Perdana Menteri (PM) Inggris, yang baru saja meninggal dunia. Lantaran ingin
membuat segala sesuatu itu beres maka Sumiati (46) terjun ke dunia politik, dan
kini tercatat sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai Hati Nurani
Rakyat (Hanura) untuk DPRD Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Bersama puluhan
Caleg lainnya. Senin (22/4), Caleg dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV (Ulujami,
Comal, Bodeh) ini didaftarkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura
Kabupaten Pemalang Bambang Subekti ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)
Kabupaten Pemalang di Jalan Ahmad Yani Kabupaten Pemalang, tepat pukul 10.10
WIB sesuai nomor urut Partai Hanurai sebagai peserta Pemilu 2014 yakni 10. Sumiyati
didampingi suami tercintanya, Raswan Ahmad Setiawan (46).
Dengan terjun ke dunia
politik, Sumiyati bertekad melakukan pembenahan melalui politik yang mengedepankan
hati nurani, “Kita jangan hanya menjadi penonton. Sudah saatnya hati nurani
bicara. Politik juga membutuhkan sentuhan tangan perempuan, supaya lembut.
Untuk itu, dengan mengucap bismillah dan memohon doa restu semua warga
Pemalang, saya memberikan diri maju sebagai caleg,” ujar Sumiyati kepada Dialog
di Pemalang kemarin.
Apa saja yang hendak
dibenahi? Menurut Sumiyati, terutama kebijakkan pemerintah menyangkut
pembangunan ekonomi kerakyatan dan infrastruktur jalan. Ia mengaku sangat
prihatin melihat kondisi jalan di desa-desa di Wilayah Dapil IV Pemalang,
terutama di Desa Ketapang, Kecamatan Ulujami, desa kelahirannya, “Kebijakkan
pemerintah dalam pembangunan ekonomi kerakyatan dan insfrastruktur jalan harus
dikontrol supaya tepat waktu dan tepat sasaran,” cetus perempuan manis berlatar
pengusaha kelahiran 4 September 1967 ini.
Meski pola pikir dan
wawasannya menasional, tetapi jiwa Sumiyati tetap merakyat. Sebab itu bila
kelak terpilih menjadi anggota DPRD, ia juga bertekad memperjuangkan nasib
rakyat kecil seperti rakyat kecil seperti petani dan nelayan dengan memberikan
masukan-masukan kepada Pemerintah Kabupaten Pemalang supaya mengeluarkan
kebijakkan-kebijakkan pro-rakyat kecil atau wong cilik.
“Misalnya soal ketersediaan
pupuk bagi petani dan solar bagi nelayan. Semua itu harus tersedia dengan harga
terjangkau,” paparnya.
Sumiyati berprinsip, wakil
rakyat tidak boleh korupsi. Caranya, sebelum terjun ke dunia politik, ia harus
mapan terlebih dulu secara ekonomi. Begitu duduk di kursi dewan, pikirannya
tidak macam-macam, misalnya bagaimana cara mengembalikan modal politik yang
ujung-ujungnya melakukan korupsi.
“Yang dipikirkan bagaimana
membela dan memperjuangkan aspirasi rakyat, karena urusan perut sudah beres,”
tandas ibu dari putri semata wayang Ella Faiqoh ini. (look)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar